PARBOABOA, Simalungun – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) menyebutkan potensi bencana alam di Simalungun masih tinggi sampai akhir Desember 2022. Hal itu dipicu kondisi cuaca buruk yang melanda hampir seluruh kecamatan.
“Potensi bencana alam sampai akhir Desember ini masih tinggi. Pihak kita sudah dapat data dari BMKG yang menunjukkan bahwa curah hujan masih tinggi,” ucap Sekretaris Bencana BPBD Simalungun, Manaor Silalahi kepada Parboaboa, Kamis (8/11/2022).
Ia menyebutkan, sepanjang 2022 ada sekitar 60 bencana alam telah terjadi di wilayah Simalungun, mulai dari banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan.
Dikatakan Manaor, untuk banjir beberapa wilayah yang rawan ada di Kecamatan Bosar Maligas, Ujung Padang dan Dolok Batu Nanggar. Sementara untuk tanah longsor dan kebakaran hutan umumnya terjadi di Kecamatan Raya, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan Dolok Panribuan dan Kecamatan Dolok Pardamean
“Banjir sering terjadi di wilayah Simalungun bawah itu rawan beberapa kecamatan. Kalau tanah longsor dan kebakaran hutan di Simalungun atas atau pinggiran Danau Toba, Parapat,” jelasnya.
Dia menyebut, untuk korban jiwa sampai saat ini belum ada, hanya kerugian materi saja.
Menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), ia pun mengingatkan ada sejumlah ruas jalan yang rawan longsor dan harus di waspadai oleh para pemudik jika ingin melintas di wilayah Simalungun.
“Waspada tanah longsor di Jalan Lintas Parapat dan Kecamatan Raya, itu sangat rawan. Pihak kami akan terus siaga terutama jika curah hujan dalam sehari tinggi,” pungkasnya.