PARBOABOA, UEA – Presiden Israel Isaac Herzog melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab pada Minggu (30/1) bersama dengan istrinya. Kunjungan yang pertama kalinya dilakukan oleh presiden Israel ini menunjukkan hubungan kedua negara yang semakin membaik.
Seperti diketahui Israel dan Uni Emirat Arab sepakat berdamai berkat Perjanjian Abraham (Abraham Accords) di era pemerintahan Donald Trump pada tahun 2020 lalu.
Dalam kunjungan ini, Herzog bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed Al – Nahyan, dan kemudian melangsungkan pembicaraan di istana kerajaan.
Kunjungan Presiden Israel ini dilakukan setelah meningkatnya ketegangan di kawasan meningkat akibat sejumlah negara berpengaruh berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran.
Namun saat kunjungan ini, Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, yang sedang berselisih dengan UEA menembakkan rudal balistik, yang untungnya dapat ditangkal oleh pasukan UEA.
Dikutip dari CNNIndonesia, Kementerian Pertahanan UEA mengatakan jika rudal tersebut akhirnya jatuh ke area tak berpenghuni. Badan penerbangan sipil UEA menyatakan bahwa lalu lintas udara negara tak terganggu dengan serangan tersebut, sehingga semua operasi penerbangan masih berjalan seperti biasa.
Meski sudah sering menjadi sasaran serangan Houthi, UEA menaruh perhatian lebih terhadap tembakan rudal kali ini. Pasalnya, serangan ini terjadi ketika Presiden Isael, Isaac Herzog, datang untuk pertama kalinya setelah kedua negara menormalisasi hubungan. Namun meski ada serangan rudal, Herzog akan tetap melanjutkan agenda lawatannya pada Senin.
Seperti diketahui hubungan UEA dan kelompok Houthi yang buruk memanas sejak awal tahun ini, sejak kelompok pemberontak tersebut menjatuhkan drone di ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi pada Senin (17/1) lalu. Serangan balasan dari UEA langsung dilayangkan pada hari yang sama.
