PARBOABOA, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi aktivitas vulkanik erupsi di Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berupa lontaran abu setinggi 400 meter di atas puncak gunung atau 1.823 meter di atas permukaan laut pada Selasa (21/03/2023).
Adapun erupsi terjadi pada pukul 16.56 WITA. dengan amplitudo maksimum 21.3 mm, dan durasi sementara lebih kurang 41 detik serta kolom abu yang berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang sampai tebal ke arah utara.
“Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Selasa, 21 Maret 2023, pukul 16:56 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 400 m di atas puncak (± 1823 m di atas permukaan laut),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian dalam keterangan tertulis, Selasa (21/03/2023) dilansir magma.esdm.go.id.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21.3 mm dan durasi 41 detik,” sambungnya.
Pihak PVMBG kemudian merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Kemudian, warga Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diimbau untuk waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah gunung.
Stanislaus merekomendasikan agar masyarakat menggunakan masker guna menghindari gangguan pernapasan (ISPA) yang disebabkan oleh abu vulkanik Gunung Api Ili Lewotolok.
“Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” tuturnya.
Lalu, untuk warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok untuk berhati-hati terhadap potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Editor: Maesa