PARBOABOA, Deli Serdang - Ratusan aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) diturunkan untuk menertibkan bangunan di kawasan Velodrom di Jalan Williem Iskandar Deli Serdang, Senin (13/03/2023).
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, jumlah personel gabungan yang diturunkan 900 orang untuk menertibkan bangunan yang berada di kawasan Velodrom. Areal ini ditertibkan Pemprov Sumut untuk dijadikan venue (lokasi) Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
"Sekitar 900 personel gabungan dikerahkan," Valentino Alfa Tatareda.
Ia mengatakan, saat proses penertiban sempat terjadi aksi penolakan dari warga dengan aksi bakar di pinggir Jalan Williem Iskandar. Dia mengklaim personel gabungan berhasil meredam secara persuasif sehingga tidak terjadi benturan antara warga dengan petugas.
"Pelaksanaan pembongkaran bangunan dengan menggunakan dua unit alat berat Beko," kata Kapolrestabes Medan.
Usai penertiban, lanjutnya, pihak Dispora Sumut melakukan pemagaran di kawasan Lapangan Tembak dan Velodrom dibantu oleh Pihak Dinas PU Pemprovsu.
"Situasi saat ini aman dan kondusif dan personel masih bertahan," ujar Valentino.
Diketahui, Pemprov Sumut menertibkan ratusan bangunan di seputaran Jalan Williem Iskandar, Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Senin (13/3/2023). Setelah dikosongkan, areal ini akan digunakan untuk venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Rohani, salah seorang warga yang bangunannya ditertibkan mengaku sangat kecewa dengan Pemprov Sumut. Dia bersama lainnya sudah yang puluhan tahun bertempat tinggal di lokasi yang digusur tanpa diberikan solusi.
"Bukan kejam, sadis tidak ada berpihak ke rakyat kecil," katanya sembari menatap puing-puing bangunan rumahnya yang sudah rata dengan tanah.
Rohani mengatakan, saat penertiban warga berusaha menghalangi, namun ramainya petugas gabungan dari Satpol PP dan kepolisian membuat mereka kalah jumlah dan tidak berkutik.
"Kami sangat kecewa, tak ada solusi dalam penertiban ini. Setelah penggusuran ini kami gak tahu mau ke mana," ujarnya.