Rusia Mengebom Stasiun Kereta di Ukraina, Kherson Menjadi Sasaran

PARBOABOA, Jakarta - Serangan bom Rusia mendarat di stasiun kereta Kota Kherson, Ukraina pada Selasa (26/12/2023) malam. 

Akibat serangan bom itu, satu orang tewas dan empat orang lainnya luka-luka, termasuk dua warga sipil dan dua polisi.

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Igor Klymenko, mengungkapkan, saat bom meledak, stasiun tersebut penuh dengan ratusan warga sipil yang tengah menanti evakuasi. 

"Kherson pada malam hari. Sekitar 140 warga sipil menunggu di stasiun untuk kereta evakuasi. Itulah saat musuh memulai pengeboman massal kota," tutur Klymenko, seperti dikutip dari AFP.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga menyuarakan keprihatinannya. Ia menyebut, banyak warga sipil berada di lokasi ketika serangan terjadi. 

Saat ini, tim penyelamat telah bergegas ke lokasi untuk memberikan bantuan.

Sementara itu, Perusahaan Kereta Ukrzaliznytsya, yang menjadi target pengeboman, menyebut kereta dan stasiun mengalami kerusakan.

Namun, kondisi tersebut masih terkendali dan jalur kereta tetap dapat beroperasi.

Kekerasan Rusia di Kota Kherson

Tiga hari sebelum penyerangan ke stasiun kereta, Rusia terlebih dahulu telah menghujani 71 bom ke Kota Kherson pada Minggu (23/12/2023). 

Akibatnya, empat orang dikabarkan tewas dan sembilan korban lainnya mengalami luka-luka.

Serangan bom tersebut mengenai pusat kota, kawasan permukiman, institusi medis dan pendidikan, dan beberapa fasilitas infrastruktur. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam serangan ini dan menyebutnya sebagai penembakan brutal karena sengaja menargetkan infrastruktur sipil penopang kehidupan dan jalan-jalan biasa.

Kota Kherson sendiri sebenarnya telah mengalami serangkaian peristiwa sulit sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari 2022.

Kota ini sempat diduduki oleh pasukan Rusia, namun berhasil dibebaskan oleh tentara Ukraina. 

Sejak itu, Kherson sering menjadi target serangan oleh Rusia.

Kejadian pengeboman selama sepekan ini, menambah panjang daftar penderitaan yang dialami oleh warga Kherson.