PARBOABOA, Deli Serdang - Sebanyak 925 orang warga yang bermukim di Dusun I dan V Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, terancam kehilangan tempat tingganya karena digusur.
"Mengapa masyarakat itu ingin sekali berjumpa dengan bapak Joko Widodo, yang pertama beliau itu orang nomor satu di Indonesia. Di mana letak salahnya masyarakat ingin menjumpai presiden? " kata Kuasa Hukum Warga Sibolangit Tommy Aditia Sinulingga kepada Parboaboa, Sabtu (11/2/2023) siang.
Ia mengatakan masyarakat ingin menjumpai Presiden Jokowi karena ingin menyampaikan aspirasi agar bisa blusukan ke Desa Bandar Baru. Harapannya ada solusi terkait rencana penggusuran.
"Masyarakat ingin menjumpai Pak Joko Widodo ingin menyampaikan Pak tolonglah, blusukan lah ke Desa Bandar Baru Dusun 1, Dusun 5 pak, agar bapak lihat langsung di sana sudah menjadi perkampungan," ujar Tommy.
Ia menyampaikan terdapat 350 kepala keluarga (KK), 925 jiwa yang berdomisili di Dusun I dan Dusun V Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit.
"Berdomisili di sana warga masyarakat 925 jiwa banyaknya, 350 KK, sudah banyak juga fasilitas umum seperti masjid, tahfidz quran, gereja dan tempat ibadah lainnya," kata Tommy.
Lebih lanjut Tommy menyampaikan warga sudah puluhan tahun lamanya berdomisili di lokasi tersebut. "Kami pun sadar ada reforma agraria, agar masyarakat itu diberikan sertifikat hak milik," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu kejadian miris terjadi di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo dalam rangka menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut, Kamis (9/2/2023).
Sejumlah warga Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, menyebut dihadang laki-laki yang mengaku Paspampres. Mirisnya lagi, salah satu warga mengalami kekerasan fisik dengan dicekik.
"Iya betul kami mendapatkan kekerasan saat hendak menyampaikan aspirasi," kata Iwan Darmawan salah seorang warga Desa Bandar Baru kepada Parboaboa.
Ia mengatakan kejadian ini bermula ketika warga mendapatkan informasi kedatangan Presiden Jokowi di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut. Warga bermaksud menyampaikan aspirasinya langsung ke Presiden karena akan digusur Pemprov Sumut.
Saat warga hendak menyampaikan aspirasi dengan membentangkan spanduk yang berisikan kalimat permohonan membatalkan penggusuran, sejumlah orang mengaku petugas mendatangi warga dan melarang spanduk tersebut dipasang.
"Salah seorang warga mendapatkan kekerasan," ujar Iwan.
Tak hanya itu, sejumlah pria kemudian datang dan mengaku sebagai Paspampres, langsung mencekik salah satu warga. Kondisi semakin memanas hingga terjadi cekcok. Tak lama pria yang mengaku sebagai Paspampres pergi meninggalkan lokasi.