Taman Hewan Pematangsiantar: Sejarah, Sistem Pengelolaan Hingga Fasilitas

Taman Hewan Pematangsiantar (Dok: Parboaboa.com)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Taman Hewan merupakan salah satu tempat rekreasi paling populer di Pematangsiantar. Maka tak heran jika Taman Hewan selalu ramai dipadati pengunjung.

Menurut pantauan Parboaboa, Kamis (26/5), pengunjung taman hewan Pematangsiantar datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua.

Tujuan mereka mengunjungi taman hewan pun beragama, mulai dari keperluan study tour, rekreasi, hingga acara perpisahan siswa.

Namun, tahukah kamu sejarah berdirinya taman hewan Pematangsiantar?

Sejarah Taman Hewan Pematangsiantar

Taman hewan Pematangsiantar resmi dibuka untuk umum pada tanggal 27 november 1936 dengan luas areal kurang lebih 4,5 hektare. Taman hewan ini masuk kategori taman hewan tertua ke-empat setelah Surabaya, Bukittinggi, dan Bandung.

Awalnya, tempat rekreasi ini dikelola oleh pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar. Namun, karena keterbatasan dan sejumlah hambatan, kini pengeloaan taman hewan di Pematangsiantar diberikan kepada pihak swasta, yakni H. Rahmat Shah.

“Bangunan ini pertamanya dibangun Belanda tahun 1926. kepemilikan sekarang punya bapak H. Rahmat Shah,” ucap Jonimalem Surbakti, salah keeper rusa di taman hewan Pematangsiantar, Kamis (26/5).

Pengelolaan Satwa Taman Hewan Pematangsiantar

Menurut Syarifin selaku pegawai pengelola pakan satwa taman hewan Pematangsiantar, jumlah hewan di taman hewan Pematangsiantar saat ini mencapai 700 spesies, seperti unggas, primata, mamalia dan lainnya.

Ia mengatakan, hewan-hewan tersebut didapatkan melalui kerjasama antar kebun binatang di Indonesia dan impor dari luar negeri.

“Ada sekitar 700-an spesies, kayak unggas, primata, mamalia seperti itulah. Kita kebanyakan pertukaran sama kebun binatang yang lainnya. Impor juga, contohnya zebra. Kitakan tidak semua hewan endemik ya,” Ucap Syarifin.

Untuk pakan hewan, dikatakan Syarifin, pihak taman hewan menyediaakan pakan dengan membeli pakan dari pasar dan juga mengambil dari lahan milik taman hewan sendiri.

“Setiap hari kita sediakan pakannya, biar pakannya segar. Sebagian ada yang kita beli dipasar dan sebagian lagi kita tanam diladang milik kita, diambil dari situ.” tutur Syarifin.

Selain pakan, perawatan setiap hewan juga penting dilakukan, salah satunya perawatan pada harimau di taman hewan Pematangsiantar.

Menurut Hendri, salah satu Keeper Harimau di taman hewan Pematangsiantar, perawatan satwa seperti harimau selalu rutin dilakukan. Perwatan bisa dilakukan dengan cara memberikan vitamin, obat cacing dan memperhatikan kebersihan yang ada pada harimau.

“Biasa sih, vitamin pasti. dan untuk obat cacing 4 bulan sekali, vitaminnya kadang seminggu sekali, tergantung kondisi hewannya,” ucap Hendri.

Fasilitas Taman Hewan Pematangsiantar

Sementara mengenai fasilitas, taman hewan Pematangsiantar yang dikelola oleh pihak swasta memiliki fasilitas yang cukup mumpuni, seperti lahan parkir yang luas, toilet, rumah makan (restoran), serta rumah ibadah (mushola).

Selain itu, taman hewan Pematangsiantar juga memiliki wahana bermain anak seperti kora-kora, komedi putar dan ayunan.

Mengenai fasilitas taman hewan, tim Parboaboa juga mendapatkan berbagai respons dari pengunjung.

Menurut Suyatmi (57) pengunjung asal Labuhan Batu Utara, taman hewan Pematangsiantar telah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

“Ada perubahanlah, penambahan satwa. Fasilitasnya ini sudah sangat bagus. Tetapi, kalau bisa ditambahi terus fasilitasnya,” ucap Suyatmi.

Berbeda dengan Suyatmi, Imelda Lumbantoruan yang juga pengunjung taman hewan Pematangsiantar mengatakan bahwa dirinya sedikit kecewa dengan biaya parkir yang sangat mahal. Ia mengaku, biaya parkir untuk bus ukuran sedang yang ia gunakan mencapai Rp 50.000 per-bus.

“Pertama kecewa dengan harga parkir yang sangat mahal. Ya diharapkan parkirannya itu disediakan tiket, jadi jelas dan tidak semena-mena,” ucap Imelda.

Namun begitu, Imelda mengatakan bahwa untuk fasilitas yang lain di taman hewan Pematangsiantar sudah cukup bagus.

“udah lumayanlah,” ucap Imelda.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS