PARBOABOA, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin murka setelah jembatan Crimea rusak akibat ledakan yang diduga dilakukan oleh Ukraina akhir pekan lalu, dan meluncurkan rudal ke 5 kota di Ukraina pada Senin (10/10/2022).
Di Kyiv, Ukraina, terjadi tiga ledakan sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat. Setelah itu, sejumlah ledakan dilaporkan kembali terdengar.
"Beberapa ledakan di distrik Shevchenskivskiy, di pusat ibu kota," ujar Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, melalui Telegram pada Senin (10/10/2022).
Layanan Darurat Ukraina melaporkan ada korban tewas dan beberapa mengalami luka-luka akibat sejumlah serangan tersebut. Namun, masih belum ada informasi lanjutan mengenai ledakan ini.
Namun, sejumlah saksi mata mengaku mendengar beberapa ledakan besar dan melihat asap membumbung tinggi di pusat ibu kota Ukraina.
Sebelumnya Putin mengatakan bahwa ledakan jembatan Crimea merupakan tindakan terorisme.
"Ledakan di jembatan Kerch adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam video di kanal Instagram, pada Minggu (09/10/2022).
Selain itu Putin juga mengatakan bahwa ledakan tersebut dilakukan oleh pihak Ukraina.
"Ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” lanjut Putin.
Sampai saat ini Ukraina tidak mengaku untuk bertanggung jawab atas ledakan itu. Mereka malah mengejek Rusia soal kehancuran jembatan tersebut.
Jembatan penghubung Crimea dan Rusia itu hancur akibat ledakan, diduga dari satu truk yang melintasi jembatan. Api kemudian merembet ke lajur kereta di sebelah jembatan tersebut.
Selain kerusakan jembatan, ledakan tersebut juga menyebabkan tiga orang tewas. Korban meninggal dunia merupakan penumpang mobil yang saat kejadian berada di dekat truk.