PARBOABOA – Taliban
berhasil merebut dan menguasai ibukota Afghanistan, Kabul, pada 15 Agustus lalu
atau 20 tahun setelah mereka digulingkan Amerika Serikat dan sekutunya dari
kekuasaan. Seperti apa kehidupan di kota itu setelah dikendalikan Taliban?
Pasukan Taliban telihat di berbagai titik di Kabul,
termasuk di pos-pos pemeriksaan yang dulunya merupakan barikade polisi atau
tentara pemerintahan Afganistan.
Keadaan di tengah kota Kabul ini sangat berbeda dengan
bandar udara, tempat banyak orang berbondong- bondong serta berupaya
meninggalkan Afghanistan.
Di sejumlah lokasi kota Kabul, pasukan Taliban mengatur
lalu lintas. Mereka menggeledah mobil, terutama kendaraan yang dulunya milik
polisi dan tentara. Semua orang yang mengendarai kendaraan dihentikan di pos
pemeriksaan. Pasukan Taliban berkata bahwa mereka ingin memastikan para
pengendara itu bukanlah penjarah atau pencuri yang menyamar sebagai anggota
Taliban.
Sementara tu di pusat Kota Kabul, kehidupan tampak normal.
Lalu lintas terlihat lengang. Sebagian besar toko tutup. Warga terlihat
beraktifitas seperti biasa di sebuah pasar di Kabul. Warga tampak jauh lebih
tenang daripada hari-hari sebelumnya.
Sementara itu, milisi Taliban tampak bersiaga di setiap
sudut jalanan dengan menenteng senjata. Nuansanya tenang, banyak penduduk dan
sopir taksi lokal yang berkata dia tidak ambil pusing soal Taliban yang kini
menguasai negara.
Hal yang sangat berbeda terkjadi di bandara Kabul. Yang
terjadi di bandara adalah sebuah 'bencana'. Ada banyak keluarga, anak-anak,
orang tua, orang muda, semuanya berjalan di landasan pesawat sepanjang dua
kilometer.
Mereka berupaya meningglkan Afganistan, jumlah mereka
diperkirakan lebih dari 10.000 orang. Orang-orang itu datang ke bandara tanpa
tiket atau paspor. Mereka berpikir bisa naik pesawat apa saja dan bisa terbang
ke tempat lain di dunia, kata seorang saksi mata.