PARBOABOA – Lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menabrakkan pesawat ke asteroid untuk mengindari terjadinya kiamat di bumi. NASA akan meluncurkan uji 'pertahanan planet' yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART) atau percobaan ganda pengalihan asteroid.
DART akan dilakukan dengan dengan memacu pesawat antariksa dengan kecepatan 24 ribu km/jam dan menabrakkannya ke asteroid. DART ini bertujuan untuk melihat apakah cara ini efektif membelokkan arah asteroid jika benda langit itu mengancam Bumi di masa depan.
Tes ini dirancang untuk membantu para ilmuwan memahami berapa banyak momentum yang dibutuhkan untuk membelokkan asteroid jika benda langit itu menuju Bumi suatu hari nanti.
Dengan begitu diharapakan tumbukan yang terjadi akan membuat perubahan terhadap arah orbit dari asteroid yang ditabrak. Sehingga dimasa depan, jika terjadi benda langit yang orbitnya berpotensi menabrak bumi, diharapkan hal yang serupa bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan Amerika Serikat untuk misi ini mencapai USD 330 juta (Rp4,7 triliun).
"Meskipun saat ini tak ada asteroid yang berada di jalur yang berpotensi tabrakan dengan Bumi, namun kami tahu ada populasi besar asteroid dekat Bumi di luar sana. Kunci pertahanan planet ini adalah menemukan asteroid itu jauh sebelum menjadi ancaman," terang Pejabat Pertahanan Planet NASA, Lindley Johnson, pada Kamis (4/11).
Pesawat antariksa DART akan diluncurkan di atas roket SpaceX Falcon 9 dari Pangkalan Antariksa Vandenberg di California pada 23 November jam 22.20 waktu Pasifik.
Tumbukan pesawat DART dengan asteroid yang berjarak sekitar 10,1 juta km dari Bumi pun diperkirakan terjadi antara 26 September dan 1 Oktober tahun depan.
Benda langit yang menjadi target adalah ateroid Dimorphos yang berdiameter sekitar 160 meter dan mengorbit di sekitar asteroid yang lebih besar bernama Didymos.
Meski kedua asteroid tersebut tidak mengancam Bumi, tetapi karena kedua benda langit kembar itu mampu diamati dengan teleskop berbasis darat, hingga menjadi kandidat ideal untuk uji coba DART.
Badan Antariksa Italia juga turut mendukung gproyek NASA itu dengan menyumbang satelit dilengkapi kamera mini yang akan mengumpulkan tangkapan citra di luar angkasa. Satelit itu nanti akan dikeluarkan dari pesawat antariksa DART 10 hari sebelum terjadi tumbukan.
Namun, tumbukan pesawat antariksa DART yang berbobot 549 kg itu, tak akan sampai menghancurkan asteroid itu. Pesawat hanya akan mendorongnya sehingga jalurnya berbelok di sekitar asteroid yang lebih besar.