PARBOABOA, Jakarta - Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) berhasil mengevakuasi 12 korban gempa Turki dari empat hari pencarian yang dimulai sejak Senin (12/02/2023) kemarin.
Pemimpin tim INASAR dalam operasi di Turki, Yopi Haryadi mengatakan, tim Indonesia yang berjumlah 48 personel dan dua anjing pelacak fokus melakukan pencarian di tujuh lokasi, yaitu Sumeriah Mah, Antakiya, Haraparasi, Cekmece, Cebrail, Esenlik, dan Electric.
“Sejauh ini kami telah menemukan dan mengevakuasi 12 orang korban,” kata Yopi Haryadi saat melakukan panggilan video dengan Presiden Jokowi, Kamis (16/02/2023).
Selain itu melakukan pencarian korban, Yopi menyebut dua personel INASAR ditempatkan sebagai reception and departure center bagian dari PBB untuk menerima kedatangan dan kepulangan dari tim USAR (Urban Search and Rescue) internasional. Kemudian, satu orang ditugaskan di USAR Coordination Cell sebagai pusat koordinasi operasi SAR internasional di Turki.
Yopi mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa tersebut telah melebihi 30 ribu jiwa. Angka tersebut diprediksi masih akan terus bertambah, karena pencarian terus berlangsung, sebab masih banyak korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.
Kepada Jokowi, Yopi menyampaikan suhu di Turki mencapi 3 derajat. Meski terasa seperti di dalam kulkas, Yopi memastikan seluruh tim INASAR dalam kondisi sehat.
“Dingin banget, Bapak Presiden. Ini 3 derajat (Celcius) di sini, tapi rasanya kayak di kulkas, Bapak Presiden. Ini jam 5 pagi,” jawab Yopi.
Dalam pembicaraan tersebut, Jokowi mengatakan, saat berbicara melalui sambungan telepon, Presiden Turki Erdorgan menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dari Indonesia dan kerja cepat tim INASAR mencari korban.
“Tadi malam saya telepon juga, berbicara dengan Presiden Erdogan mengenai tim kita, tim medis maupun SAR kita yang sudah berada di Turki dan beliau menyampaikan apresiasi karena kita dianggap cepat,” ujar Presiden Jokowi.