PARBOABOA - Sewaktu sekolah mungkin kamu pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi novel yang sering disebut dengan review novel.
Resensi novel dapat diartikan sebagai bentuk kritik atau evaluasi deskriptif mengenai suatu novel. Kritik dan evaluasi dapat dipahami dengan banyak hal. Contohnya melakukan analisis, melakukan bedah, melihat relevansinya dengan kehidupan nyata serta aspek-aspek lainnya yang mungkin perlu dikupas.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi novel adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang novel.
Sederhananya, pengertian resensi novel adalah ulasan atau pertimbangan tentang baik maupun buruknya suatu novel.
Resensi novel dianggap hal yang sangat penting sebelum kita memutuskan apa yang ingin kita baca. Dengan adanya resensi novel, maka kita tidak perlu membuang-buang uang dan waktu sebelum menikmati bacaan tersebut.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mengenal lebih dalam seputar hal-hal tentang resensi novel, mulai tujuan, manfaat, metode, hingga contoh resensi novel. Yuk, mengenai lebih dalam seputar resensi novel melalui artikel berikut ini!
Tujuan Resensi Novel
Terdapat berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh peresensi atau orang yang melakukan resensi novel, yaitu:
- Memberikan gambaran cerita sebuah novel secara singkat kepada orang lain yang akan membacanya.
- Membantu pembaca lain tentang kelebihan dan kekurangan novel yang hendak dibacanya.
- Mengetahui latar belakang kenapa novel tersebut ditulis dan diterbitkan.
- Menguji suatu karya, misalnya membandingkan dengan novel lain.
- Memberikan suatu pendapat atau penilaian kepada penulis dan penerbit tentang novel tersebut.
Manfaat Resensi Novel
- Manfaat untuk Penulis Novel
Resensi dapat menjadi suatu media promosi dalam memperkenalkan hasil karyanya kepada para pembaca. Lalu penulis novel atau novelis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan novel yang ditulisnya, dan karyanya dapat diapresiasi.
- Manfaat untuk Penulis Resensi
Membuat resensi novel dapat meningkatkan kemampuan menulis seseorang. Lalu sebagai latihan dalam mengasah serta meningkatkan daya ingat, karena melakukan resensi sebuah novel harus membacanya terlebih dahulu, memahami alur ceritanya, memahami watak atau karakter setiap tokoh, dan lain-lain. Bahkan jika resensi yang ditulis menarik dan dimuat di media cetak, dapat menghasilkan uang.
- Manfaat untuk Pembaca Lain
Bermanfaat sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli maupun membaca novel. Dengan membaca resensi sebelum membeli novel, maka kamu akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai gambaran isinya, menarik atau tidak untuk dibaca.
Metode Resensi Novel yang Baik dan Benar
- Memilih novel yang akan diresensi.
- Kemudian menentukan judul resensi. Pada poin ini kamu bisa buat belakangan setelah resensi jadi. Ingat, judul harus mewakili seluruh isi serta materi resensi yang dilakukan.
- Selanjutnya, menyusun novel. Pada tahap ini, kamu harus mengenali materi-materi kunci pada novel, seperti judul (apakah novel terjemahan atau bukan), pengarang, penerjemah, editornya atau penyuntingnya jika terdapat di katalog.
- Menyertakan katalog penerbitan lain, seperti nama penerbit, tahun diterbitkan, tebal, harga jika ada, dan unsur-unsur lain lainya.
- Berikutnya membuat pembukuan. Pada tahap ini, kamu dapat memperkenalkan profil pengarang, karya yang dibuat sebelumnya, prestasinya, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga bisa membandingkan dengan novel yang ia tulis sebelumnya, dan hal-hal lain dibutuhkan seperti keunikan novel.
- Terakhir, beri tanggapan kritis terhadap kelemahan novel termasuk kesan kamu setelah membacanya.
Contoh Resensi Novel Singkat
Resensi Novel Negeri 5 Menara
Penulis: Ahmad Fuadi
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2009
Tebal Buku: 423 halaman
Sinopsis
Novel karya Ahmad Fuadi ini telah diangkat dalam layar lebar. Tokoh utama pada novel ini adalah Alif. Ia lahir di Minangkabau. Sejak kecil, Alif mempunyai cita-cita menjadi seperti B. J. Habibie. Oleh karena itu, setelah SMP, ia berencana melanjutkan SMU di Padang. Ia berharap bisa kuliah di jurusan yang diinginkannya.
Amak Alif berkeinginan Ia menjadi penerus Buya Hamka. Hal ini membuat impian Alif kandas. Orang tuanya menawari untuk sekolah agama dan pergi ke pondok pesantren. Alif sempat kesal, namun ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Akhirnya, ia masuk pondok. Pamannya memberi saran untuk masuk ke Pondok Pesantren modern Gontor di Jawa Timur.
Awalnya Alif menjalaninya dengan setengah hati, namun akhirnya ia tetap ingin melanjutkan di pondok posantren karena mendengar kalimat bahasa Arab 'Man Jadda Wajada' yang artinya adalah barang siapa bersungguh-sungguh pasti bisa.
Di pondok, ia memiliki teman baru yang berasal dari berbagai daerah. Mereka adalah Raja, Dulmajid, Said, Atang, dan Baso. Mereka menghabiskan waktu sehari-hari dengan hafalan Al-Qur’an, belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris siang malam.
Pada tahun pertama, mereka merasa berat, namun tahun-tahun berikutnya mereka menjalaninya dengan penuh warna serta pengalaman.
Suatu hari Baso keluar dari pondok, hal ini menggugah semangat Alif dan teman-temannya untuk segera lulus dan menjadi orang sukses serta mewujudkan impiannya untuk pergi ke benua Eropa dan Amerika.
Akhirnya, impian mereka terwujud. Alif berada di Amerika, Atang di Afrika, Raja di Eropa, Baso di Asia, Said dan Dulmajid di Indonesia. Kamu dianjurkan untuk tidak meremehkan suatu impian karena Allah Maha Mendengar.
Oke guys, itulah seputar penjelasan mengenai resensi novel lengkap dengan tujuan dari resensi novel adalah. Semoga bermanfaat.
Editor: -