PARBOABOA, Jakarta – Korban tewas dalam pembantaian di Thailand, Kamis (06/10/202), mulai dimakamkan melalui proses kremasi massal.
Keluarga korban dan penyelawat pun berkumpul untuk menghadiri prosesi yang digelar di kuil-kuil setempat, pada Selasa (11/10/2022).
Seperti dilansir dari AFP, pada Rabu (12/10/2022), warga Thailand dikejutkan oleh tragedi penembakan massal yang terjadi di sebuah tempat penitipan anak di provinsi Nong Bua Lam Phu, sebelah timur laut Thailand.
Kejadian itu merupakan salah satu pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Thailand. Bendera setengah tiang dikibarkan di berbagai wilayah Thailand sebagai wujud rasa berkabung.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn bersama Ratu Suthida bahkan menemui langsung para korban selamat dan keluarga korban di wilayah Uthai Sawan. Dalam pertemuan itu, Raja Vajiralongkorn menyatakan dirinya turut merasakan duka para keluarga korban.
Terdapat 19 korban di antaranya dikremasi secara massal di kuil Wat Rat Samakee yang ada di Na Klang. para biksu membacakan doa untuk memulai seremoni itu.
Di Wat Rat Samake, bau dupa dan ratusan karangan bunga semerbak saat para relawan mempersiapkan kuil untuk prosesi kremasi. Pemakaman yang disponsori oleh Kerajaan Thailand itu akan menjadi akhir dari ritual yang sudah berlangsung sejak tiga hari lalu, pada Sabtu (08/10/2022).
Menurut laporan media lokal, beberapa korban lainnya akan dikremasi di kuil yang berbeda, tetapi masih di area yang sama.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kolonel Polisi Jakkapat Vujutraithaya mengatakan bahwa 34 korban tewas, diantaranya terdapat 22 anak-anak.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-Cha menyatakan ucapan belasungkawa atas insiden penembakan massal ini. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan penyelidikan atas pembantaian “mengerikan” itu.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga yang hilang dan terluka," ujarnya dalam sebuah pernyataan,pada Jumat (07/10/2022).
Setelah mendalami kasus tersebut, Kolonel Polisi Jakkapat Vujutraithaya menjelaskan bahwa pelaku penembakan massal tersebut bernama Panya Khamrab. Panya Khamrab adalah seorang mantan perwira polisi berusia 34 tahun.
Khamrab merupakan mantan perwira polisi yang dipecat tahun lalu dari kepolisian Thailand karena kedapatan menggunakan obat-obatan terlarang.