PARBOABOA,
Bangkok - Setelah melakukan uji coba pada tikus, Thailand akan
memulai uji coba dua vaksin Covid-19 yang diberikan melalui semprotan hidung ke
manusia akhir tahun ini. Namun masih menunggu persetujuan dari regulator
makanan dan obat.
Dikutip dari Bangkok Post, para pejabat pemerintah Thailand
mengatakan Rabu (11/8) bahwa rencana ini akan dilakukan setelah hasil yang
menjanjikan setelah uji coba pada tikus.
Wakil Juru Bicara Pemerintah Ratchada Thanadirek
mengatakan, vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Nasional untuk Rekayasa
Genetika dan Bioteknologi itu didasarkan pada adenovirus dan influenza.
Dikatakannya, uji coba juga akan menguji perlindungan
terhadap varian Delta, dengan fase kedua yang akan jatuh tempo pada Maret tahun
depan.
Jika uji coba pada manusia ini berhasil, katanya, target
produksi untuk penggunaan yang lebih luas pada pertengahan 2022.
Penelitian telah dilakukan di sejumlah negara di seluruh
dunia untuk mengembangkan vaksin
Covid-19 via semprotan hidung, terutama mengingat lapisan hidung telah
diidentifikasi sebagai titik masuk utama virus.
Vaksin buatan Thailand lainnya, vaksin mRNA Universitas
Chulalongkorn dan virus tidak aktif yang dikembangkan oleh Universitas Mahidol,
akan memulai uji coba manusia fase kedua bulan ini.
Kampanye vaksinasi Thailand sejauh ini mengandalkan
suntikan Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm dari China.
Vaksin Pfizer-BioNTech diberikan sebagai suntikan pendorong
ketiga (booster) untuk pekerja medis yang telah menerima dua dosis Sinovac.
Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan pada hari
Rabu (11/8) bahwa 32,5 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech harus dikirimkan tahun
ini, yang terdiri dari pesanan 30 juta dosis dan suntikan yang disumbangkan
dari Amerika Serikat.