PARBOABOA, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga awal Februari 2023 sudah 906 ribu orang terpaksa mengungsi dan menderita karena rentetan bencana alam yang melanda Indonesia di awal 2023.
Data BNPB yang dikutip Parboaboa, Sabtu (11/02/2023) pukul 16.54 wib, tercatat sudah 291 kejadian bencana melanda beberapa wilayah di tanah air. Di mana 28 orang meninggal, 56 luka-luka, satu hilang serta 906.876 orang menderita dan mengungsi.
Kepala BNPB Suharyanto menyebut, dari sisi kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana, sebanyak 600 rumah alami kerusakan berat, 912 rusak sedang, 4.034 rusak ringan dan 132.119 terendam.
Dilanjutkannya, bencana paling banyak terjadi banjir sebanyak 105 kejadian, cuaca ekstrim 104 kejadian, tanah longsor 46 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 21 kejadian, gempa bumi sembilan kejadian dan gelombang pasang atau abrasi enam kejadian.
Gempa Papua Membuat 2.136 Jiwa Mengungsi
Bencana alam yang baru terjadi di Indonesia yakni gempabumi berkekuatan 5,4 skala richter (SR). Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, sebanyak 2.136 jiwa yang terdampak terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya rusak.
“Lokasi pengungsian tersebar di 15 titik,” jelasnya.
Muhari merinci, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) mengungsi di Kompleks CV Thomas, 50 KK di Bank BTN Kota Jayapura, 200 jiwa di Kristus Raja Dok V, 400 jiwa di Bhayangkara I dan 300 jiwa di B-One.
Selanjutnya 110 jiwa di depan kantor Depnaker, 125 jiwa di TPI Hamadi, 65 jiwa di lingkungan Bhayangkari Baru, 100 jiwa di Kantor Lurah Hamadi, 50 jiwa di sanak keluarga, 40 jiwa di kantor United Traktor.
“Kemudian 260 jiwa di DOK IV jalan Sumatera, 73 jiwa di RT 01 Tasangka, 254 jiwa di Gajah Putih dan 159 di Polairud Hamadi. Pendataan terus dilakukan,” katanya.
“Saat ini beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak meliputi genset listrik, tenda, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, tikar dan air mineral,” sebutnya kembali.
Editor: RW