PARBOABOA – Timnas Indonesia U-20 masih menampilkan sederet kekurangan saat menelan kekalahan dari Timnas Guatemala dalam laga mini turnamen jelang Piala Asia U-20.
Tim asuhan Shin Tae-yong menelan kekalahan tipis saat menjamu Guatemala dalam turnamen mini tersebut. Sebuah kesalahan dimanfaatkan dengan baik oleh lawan untuk mencetak gol yang menentukan hasil akhir.
Timnas Indonesia U-20 sebenarnya unggul jumlah pemain sejak menit ke-58 usai Julio Fernando memperoleh kartu kunin kedua dari wasit Thorig Alkatiri.
Skuad Garuda Nusantara, yang sejak awal bisa menguasai bola, semakin agresif setelah bermain 11 lawan 10 orang.
Hanya saja gol yang dinanti tak kunjung datang hingga laga berakhir dan Timnas Indonesia U-20 harus menelan kekalahan kedua setelah dua hari yang lalu dipecudangi Selandia Baru.
Berikut 5 kekurangan Timnas Indonesia U-20 saat menghadapi Timnas Guatemala U-20:
1. Bermain Panik pada Menit Awal
Kendati sudah bermain dua kali, Arkhan Fikri dan kawan-kawan tampak masih demam panggung pada menit awal menghadapi Guatemala.
Kepanikan yang melanda Timnas Indonesia U-20 pada menit awal bukan start yang bagus untuk memulai laga, terlebih dalam ajang yang sesungguhnya di Piala Asia atau Piala Dunia.
Bukan tak mungkin kegugupan dalam menit-menit awal membuat lawan bisa mencetak gol dan menyulitkan skuad Garuda dalam menit-menit berikutnya.
2. Kesalahan Melakukan Operan
Gaya main Timnas Indonesia U-20 di bawah arahan Shin Tae Yong sudah cukup jelas. Penguasaan bola jadi inti permainan. Hanya saja untuk bermain seperti itu membutuhkan akurasi umpan tingkat tinggi.
Timnas Indonesia U-20 kerap memiliki momentum merangsek ke pertahanan lawan, namun batal terjadi peluang lantaran kesalahan umpan.
3. Kesalahan Fatal di Lini Belakang
Sorotan Shin soal performa lini belakang kembali terbukti. Gol yang dibuat pemain Guatemala menunjukkan dengan jelas agar pemain-pemain Indonesia tak melakukan kesalahan di lini belakang.
Seluruh pemain dituntut melakukan pengambilan keputusan yang baik di berbagai lini, termasuk di lini belakang. Sehingga tak mengherankan jika Shin sempat terlihat memberi instruksi khusus bagi pemain-pemain belakang dalam laga melawan Guatemala.
4. Kebanyakan Melakukan Pergerakan Individu
Tak hanya blunder di lini belakang yang membuat khawatir, kesalahan pengambilan keputusan di lini depan pun bisa membuat geregetan.
Momen menembus pertahanan lawan terkadang hilang ketika seorang pemain memilih membawa bola sendiri dan tidak memberi umpan kepada rekan yang berada di area bebas.
5. Minimnya Kreativitas
Dalam posisi tertinggal 0-1 dan ungul jumlah pemain, Timnas Indonesia U-20 terlihat berupaya keras mencetak gol penyeimbang.
Hokky Caraka dan kawan-kawan mengurung Guatemala yang bermain cukup rapi dan disiplin mengawal pertahanan. Tak banyak yang bisa dilakukan para pemain untuk membuka ruang dan menciptakan peluang.
Dalam ajang Piala Asia atau Piala Dunia yang akan datang, Timnas Indonesia U-20 dituntut bisa tampil agresif juga kreatif untuk membongkar pertahanan lawan yang pasti tak kalah solid dibanding Guatemala.