PARBOABOA, Medan - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mayoritas (95 persen) dinikmati kelompok masyarakat mampu dan hanya lima persen yang tepat sasaran digunakan rumah tangga miskin seperti petani dan nelayan.
Pelaksana Harian (Plh) Asisten Ekonomi Pembangunan Pemerintah Kota Medan, Mansursyah mengatakan, angka 95 persen BBM paling banyak dinikmati rumah tangga mampu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru yang disampaikan Kementerian Keuangan terkait realisasi BBM bersubsidi yang belum tepat sasaran.
"Ini ditandai dengan sebesar 89 persen BBM solar dinikmati dunia usaha dan hanya 11 persen dinikmati kalangan rumah tangga," jelasnya saat Focus Group Discussion (FGD) alokasi BBM bersubsidi tepat sasaran di Medan, Selasa (13/12/2022).
Mansursyah merinci, untuk konsumsi Pertalite sekitar 86 persen adalah kalangan rumah tangga dan 14 persen dinikmati kalangan dunia usaha.
Dari porsi rumah tangga itu, lanjutnya, 80 persen di antaranya dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 20 persen dinikmati rumah tangga miskin.
"Dari data tersebut disimpulkan, permasalahan subsidi yang diberikan pemerintah melalui BBM agar tepat sasaran masih menjadi masalah yang belum dapat dituntaskan. Namun, dengan kebijakan secara bertahap akan terus diperbaiki sampai akhirnya tujuan dari kebijakan tersebut dapat tercapai," sebutnya.
Mansursyah berharap, peserta kegiatan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya BBM bersubsidi yang tepat sasaran dan pentingnya pendataan kendaraan yang pantas untuk menerima BBM bersubsidi.
Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) Sekretaris Daerah Kota (Setdako) Medan, Mulia Rahmad Nasution mengatakan, FGD dibuat untuk mendorong pelaku usaha SPBU se-Kota Medan mendistribusikan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak mendapatkannya.