PARBOABOA, Jakarta – Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar pada 18-22 Oktober 2023 dan secara daring hingga 18 Desember, menjadi wadah untuk mempertemukan perusahaan dalam negeri dengan negara luar.
Pasalnya, pada gelaran hari pertama TEI ke-38, Rabu (18/10/2023), Kementerian Dalam Negeri (Kemendag) mencatat bahwa ada 18 negara menjadi mitra dagang Indonesia.
Beberapa negara yang terlibat dalam mitra dagang termasuk Belanda, India, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Spanyol, Taiwan, Inggris, Mesir dan beberapa negara lan.
Dari 18 negara tersebut, India menjadi negara dengan partisipasi terbanyak dengan nilai kontrak dagang mencapai 3,3 miliar USD.
Lalu diikuti oleh Belanda dengan total 630,71 juta USD, Jepang dengan 326,90 juta USD, Malaysia tercatat 232,69 juta USD, dan terakhir Amerika Serikat dengan 220 juta USD.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyampaikan bahwa produk dalam kontrak dagang mencakup berbagai sektor, seperti kelapa sawit, makanan dan minuman, produk kertas, furnitur, panel surya, produk perikanan, batubara, produk kelapa, personal care, kopi, dan produk lainnya.
Dari 18 negara yang menjadi mitra Indonesia, ada 99 kontrak dagang yang ditandatangani, dengan nilai total mencapai 4,9 miliar USD, antara importir mancanegara dan pelaku usaha dalam negeri.
Menanggapi banyaknya kontrak dagang yang dicatat Indonesia, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi, menyampaikan bahwa kontrak dagang ini nantinya akan membuka peluang transaksi dagang yang lebih besar.
Seperti yang ditegaskan Presiden RI, Joko Widodo, bahwa dalam ajang ini Indonesia diharap mampu menguasai pasar dan memperluas ekspor ke negara nontradisional, seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika.
Sebagai informasi, TEI 2023 memiliki tema "Sustainable Trade for Global Economic Resilience", yang berfokus pada perdagangan nonmigas dan berkelanjutan yang dihadiri berbagai negara di dunia.
Dalam ajang ini, sebanyak 1.542 perusahaan nasional memamerkan produk dan jasa terbaik di Indonesia dalam tujuh zona, termasuk produk makanan-minuman, rumah tangga, jasa dan digital, fesyen dan berbagai produk lain.