PARBOABOA, Simalungun - Dinas Peternakan Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) mencatat ada sekitar 4 ribu kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di wilayahnya. Kerugian akibat PMK capai Rp 9 miliar.
“Kita catat lebih kurang 4 ribu kasus PMK yang menyerang hewan ternak di Simalungun berdasarkan temuan dan laporan. Tapi angka itu sebenarnya masih banyak, hampir semua kecamatan terindikasi. Ini sudah kita laporkan ke nasional melalui aplikasi SIGMAS ya,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Dinas Peternakan Simalungun, Resna Siboro, kepada Parboaboa, Selasa (03/01/2023).
Ia menyebutkan, wilayah yang paling banyak terdampak kasus PMK berada di Kecamatan Ujung Padang, karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Batu Bara.
“Yang paling banyak itu di Ujung Padang, itu dekat sekali dengan Batu Bara jadi dia lebih rentan. Hewan ternak yang mendominasi terkena PMK itu, sapi ya,” ucapnya.
Akibat dari kasus PMK, Resna menilai para peternak mengalami kerugian yang cukup banyak, terutama pada saat perayaan Idul Adha 2022.
“Saat Idul Adha 2022 itu puncak kerugian para peternak. Biasanya, sebanyak tiga ribu sapi keluar dari Simalungun, ini paling maksimal hanya dua ribu ekor dan harganya juga murahkan, Jadi kita kalkulasi keseluruhan mencapai Rp9 miliar,” jelasnya
Saat ditanya terkait penanganan kasus PMK, Resna mengklaim bahwa pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan ternak yang ada di Simalungun.
“Kita setidaknya sudah melakukan vaksin terhadap 26 ribu ternak yang ada di Simalungun. Kita langsung diberikan bantuan dari pusat berupa obat-obatan, desinfektan dan juga vitamin. Nanti tahun ini juga kita bakal mengadakan vaksin kedua untuk hewan ternak,” pungkasnya.