parboaboa

Misteri Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia, Lengkap Pendapat Ahli dan Persebarannya di Muka Bumi

Jesika | Pendidikan | 25-09-2023

Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Foto: yousosial)

PARBOABOA – Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia? Selama beberapa dekade, para ahli telah mengusulkan berbagai teori untuk menjawab pertanyaan ini.

Beberapa teori menyebutkan bahwa mereka berasal dari Cina, teori ini mengutip kemungkinan migrasi manusia dari daratan Cina ke kepulauan Nusantara.

Selain itu, teori lain menyatakan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dari Melayu. Hal ini mengacu pada kelompok etnis Melayu yang tersebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Selanjutnya, ada teori yang berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia memiliki akar di Taiwan. Ini didasarkan pada bukti-bukti linguistik dan genetik yang mengindikasikan hubungan antara bahasa-bahasa Austronesia di Indonesia dengan bahasa-bahasa di Taiwan.

Bahkan, ada yang mencetuskan teori bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika. 

Nenek moyang bangsa Indonesia telah ada ribuan tahun yang lalu. Para ahli dan ilmuwan berupaya mengumpulkan bukti dari peninggalan-peninggalan masa lalu yang dapat menjadi dasar teori mengenai nenek moyang bangsa Indonesia.

Untuk memahami lebih lanjut, pada artikel ini Parboaboa akan membahas beberapa teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dan bagaimana mereka menyebar ke wilayah yang sekarang dikenal.

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Dilansir dari buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10, yang ditulis oleh Windriati, S.Pd., Berikut akan dijelaskan 4 teori dasar mengenai asal usul nenek moyang dari bangsa Indonesia.

1. Teori Yunan

Teori Yunan (Foto: Canva/@hanacreativestudio)

Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa indonesia berasal dari Yunana, China. Teori ini mendapat dukungan dari Moh. Ali, yang berpendapat bahwa orang-orang Indonesia adalah keturunan dari wilayah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat, sehingga mereka bermigrasi ke selatan.

Selain itu, R.H. Geldern dan J.H.C. Kern juga mendukung teori ini. Alasan di balik pandangan mereka adalah penemuan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ditemukan di kawasan Asia Tengah.

Maka, dapat disimpulkan bahwa terjadi perpindahan penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.

Bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang digunakan di Kamboja.

Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa di Kamboja mungkin berasal dari wilayah Yunani dan melakukan perpindahan melalui Sungai Mekong. Perpindahan ini kemudian berlanjut ketika sebagian dari mereka melanjutkan perjalanan hingga mencapai wilayah Nusantara.

Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunani ke Kepulauan Nusantara terjadi dalam tiga gelombang, yaitu perpindahan orang Negrito, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.

2. Teori Out of Taiwan

Teori Out of Taiwan (Foto: Canva/@hanacreativestudio)

Teori asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia selanjutnya adalah Teori Out of Taiwan. Teori ini berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang ada di Nusantara berasal dari Taiwan, bukan dari Daratan Cina.

Teori Out of Taiwan ini kemudian mendapatkan dukungan dari Harry Truman Simanjuntak. Dalam pendekatan linguistik, teori ini mengemukakan bahwa semua bahasa yang digunakan oleh suku-suku di Nusantara memiliki akar yang sama, yaitu rumpun bahasa Austronesia di Formosa, yang juga dikenal dengan nama rumpun Taiwan.

Selain itu, melalui penelitian genetik yang melibatkan ribuan kromosom, tidak ditemukan pola genetik yang cocok dengan wilayah Cina. Hal ini juga menjadi salah satu bukti pendukung Teori Out of Taiwan.

3. Teori Nusantara

Teori Nusantara (Foto: Canva/@hanacreativestudio)

Teori Nusantara menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar.

Teori ini mendapat dukungan dari beberapa tokoh seperti Muhammad Yamin, Gorys, Keraf, dan J. Crawford. Mereka mengemukakan teori ini berdasarkan sejumlah argumen. Salah satunya adalah pandangan bahwa Bangsa Melayu telah memiliki peradaban yang tinggi.

Peradaban ini tidak mungkin tercapai tanpa melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.

Dengan kata lain, mereka meyakini bahwa asal-usul bangsa Indonesia dapat ditemukan di dalam Nusantara sendiri, tanpa perlu mencari akar dari luar wilayah ini.

Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persan ini hanyalah suatu kebetulan saja.

Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo wajakensis. Adanya perbedaan bahasa natara bahasa Austronesia yang berkembang di nusantara dengan bahasa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.

4. Teori Out of Afirca

Teori Out of Africa (Foto: Canva/@hanacreativestudio)

Teori Asal Usul nenek moyang Bangsa Indonesia yang terakhir adalah Teori Out of Africa. Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang ada sekarang berasal dari Afrika.

Dasar dari teori ini adalah penelitian genetika yang menggunakan DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki.

Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika antara 100-200 ribu tahun yang lalu. Setelah itu, mereka menyebar ke luar Afrika.

Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gen manusia modern berhubungan dengan gen spesies manusia purba. 

Manusia Afrika melakukan migrasi keluar dari Afrika sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu dengan tujuan menuju Asia Barat.

Ada dua jalur migrasi yang mereka tempuh. Pertama, mereka menuju ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai, dan kemudian bergerak ke utara melalui wilayah Arab Levant. Jalur kedua melibatkan perjalanan melintasi Laut Merah.

Saat itu, sekitar 70.000 tahun yang lalu, Bumi mengalami zaman es terakhir, yang menyebabkan permukaan air laut menjadi lebih dangkal akibat pembentukan gletser. Dalam kondisi seperti itu, mereka mungkin dapat menyeberangi lautan menggunakan perahu primitif.

Setelah tiba di Asia, beberapa kelompok manusia tinggal sementara di Timur Tengah, sementara kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan mengikuti pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan mencapai Australia Barat. Bukti kuat migrasi manusia Afrika hingga ke Australia ditemukan dalam jejak genetika.

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli

Teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut para ahli (Foto: Canva/@hanacreativestudio)

Melansir dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X, yang ditulis oleh Dr. Abdurakhman; Arif Pradono, M.I.Kom, terdapat tujuh ahli yang mengemukakan teori mereka masing-masing mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

Berikut penjelasan singkat mengenai teori-teori tersebut.

a. Prof.Dr.H.Kern

Prof. Dr. H. Kern berpendapat bahwa bangsa yang mendiami Indonesia memiliki akar yang sama dengan bangsa Asia.

Ia menyatakan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai kepulauan di Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia memiliki akar bahasa yang serupa, yang dikenal sebagai bahasa Austronesia.

Menurut Kern, bahasa Indonesia berasal dari satu daerah yang berbahasa Champa. Kern menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia melakukan perjalanan dengan perahu bercadik menuju Kepulauan Indonesia.

Pendapat ini didasarkan pada persamaan nama dan bahasa yang digunakan di wilayah Champa dan Indonesia.

b. Van Heine-Geldern

Teori ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Geldern mendukung pendapatnya dengan kesamaan artefak yang ditemukan di Indonesia dengan artefak di daratan Asia.

c. William Smith

William mengkategorikan bangsa-bangsa di Asia berdasarkan bahasa yang mereka gunakan. Dalam penelitiannya, ia mengidentifikasi beberapa kelompok bahasa, termasuk bahasa Jerman, Togon, dan Australia.

Di antara kelompok bahasa ini, bahasa Australia kemudian dibagi menjadi dua sub kelompok, yaitu kelompok bangsa yang berbicara bahasa Austro Asia dan kelompok bangsa yang berbicara bahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang menggunakan bahasa Austronesia ini tersebar di wilayah Indonesia, Polinesia, dan Melanesia.

D. Hogen

Menurut Hogen, penduduk pesisir Melayu adalah keturunan dari Sumatra. Mereka kemudian mencampurkan diri dengan bangsa Mongol yang dikenal sebagai Proto-Melayu dan Deutro-Melayu. Proto-Melayu tersebar di Kepulauan Nusantara sekitar 3.000 hingga 1.500 tahun sebelum Masehi, sementara Deutro-Melayu masuk ke wilayah Indonesia sekitar 1.500 hingga 500 tahun sebelum Masehi. 

Pendapat Hogen memiliki kesamaan dengan Drs. Moh Ali yang mengusulkan bahwa bangsa di Indonesia berasal dari Yunan. Pendapat ini juga terpengaruh oleh pandangan Mens yang menyatakan bahwa bangsa di Indonesia memiliki akar dari daerah Mongol. 

e. Prof.Dr.N.J. Krom 

Prof. Dr. N.J. Krom berpendapat bahwa masyarakat awal di Indonesia berasal dari Tiongkok Tengah karena wilayah tersebut memiliki banyak sumber daya sungai besar. Mereka kemudian menyebar ke wilayah Indonesia sekitar 2.000 hingga 1.500 tahun SM.

f. Majumdar

Majumdar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang menggunakan bahasa Austronesia berasal dari India.

Mereka kemudian menyebar ke wilayah Indocina, Indonesia, dan Pasifik. Teori ini didukung oleh hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa bahasa Austronesia merupakan bahasa yang relatif baru di India bagian timur.

g. Dr. Brandes

Dr. Brandes menyatakan bahwa suku-suku yang mendiami kepulauan di Indonesia memiliki kesamaan dengan orang-orang yang tinggal di daerah sebelah utara Pulau Formosa (Taiwan) hingga Amerika.

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia 

Dilansir dari buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10, yang ditulis oleh Windriati, S.Pd., Tahap-tahap perpindahan dan perseberannya nenek moyang banga Indonesia adalah sebagai berikut.

Periode I

Periode I terjadi sekitar 1500 SM dan sering disebut sebagai masa perpindahan suku Proto Melayu atau Melayu Kuno. Mereka diperkirakan berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan dan kemudian berpindah ke Indonesia melalui dua jalur berbeda:

  • Jalur Selatan melalui Thailand dan Selat Malaka, masuk ke wilayah Indonesia dari selatan.
  • Jalur Timur melalui Vietnam, Taiwan, dan Filipina, masuk ke wilayah Indonesia dari arah utara.

Kedatangan mereka membawa serta kebudayaan Batu Baru (Neolitikum). Berdasarkan temuan penyebaran kebudayaan Neolitikum, bangsa Proto Melayu Austronesia telah tiba di Indonesia dan menyebar ke berbagai wilayah. Beberapa dari mereka berbaur dengan penduduk asli sebelumnya, yang dikenal sebagai Australomelanesid.

Periode II

Periode II terjadi sekitar tahun 300 SM dan dikenal sebagai masa kedatangan bangsa Proto Melayu Austronesia gelombang II, yang juga disebut sebagai Deutrero Melayu atau Bangsa Melayu Muda. Mereka diperkirakan berasal dari daerah Dong Son di Vietnam. 

Hal ini didasarkan pada kemiripan teknologi pembuatan barang-barang seperti logam (perunggu dan besi) dan keramik. Barang-barang yang ditemukan di Indonesia termasuk dalam budaya Bacson-Hoabinh yang berkembang di wilayah Dong Son, Vietnam. Kedatangan mereka membawa serta kebudayaan logam, yang mengawali masa perundagian di Indonesia.

Demikianlah beberapa teori asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia yang harus kamu ketahui. Dari teori Yunan yang menghubungkan Indonesia dengan Yunan, Cina, teori Out of Taiwan yang mendukung asal-usul dari Taiwan, dan Teori Out of Africa yang mengaitkan manusia modern dengan benua Afrika.

Meskipun telah ada berbagai teori yang diajukan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, hingga saat ini, misteri ini masih menjadi perdebatan berkelanjutan di kalangan para ahli.

Keberagaman budaya, bahasa, dan etnis yang dapat ditemui di Indonesia jelas merupakan hasil dari sejumlah perubahan dan pengaruh yang telah berlangsung sepanjang sejarah panjang bangsa ini.

Editor : Sari

Tag : #sejarah    #asal usul nenek moyang bangsa indonesia    #pendidikan    #persebaran nenek moyang bangsa indonesia   

BACA JUGA

BERITA TERBARU