PARBOABOA, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo melaporkan ada sebanyak 15 titik banjir yang berada di tiga kecamatan.
Adapun tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Sukoreno, Kauman, dan Kecamatan Ponorogo Kota.
Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang terus mengguyur sepanjang hari hampir di seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sejak Selasa (14/02/2023) hingga Rabu (15/02/2023). Hujan ini juga memicu peningkatan debit air di Sungai Paju hingga meluber dan menyebabkan banjir bandang.
BPBD Ponorogo mengatakan, hingga laporan tersebut dibuat pada Kamis (16/02/2023), banjir bandang masih terjadi di beberapa titik.
“Banjir merata seluruh Ponorogo ditambah bagian Bulukerto dan Purwantoro Wonogiri hujan deras sehingga air dari barat mengalir ke Ponorogo,” kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Henry Indrawardana dalam keterangannya, Kamis (16/02/2023).
Dari 3 kecamatan ini, Kelurahan Paju adalah wilayah yang terdampak banjir paling parah. Airnya, kata Henry, telah masuk ke rumah-rumah warga.
“D I Paju ada 30 rumah yang kemasukan air” ujar Henry.
Ia mengatakan, saat ini sejumlah warga terutama lansia terpaksa harus mengungsi karena khawatir akan kondisi kesehatan mereka.
“Kita ungsikan ke balai Desa Paju, karena memang kondisinya sakit ditambah di rumah seorang diri, tapi saat ini sudah dalam perawatan,” tuturnya.
Henry menambahkan, selain merendam rumah, banjir juga merendam sebuah kompleks MIN 6 Pajum serta area persawahan di desa yang terdampak. Lalu untuk sekolah yang kelasnya terendam banjir terpaksa diliburkan.
“Sementara belum ada kerusakan, saat ini masih kita monitoring,” pungkasnya.