parboaboa

Untuk Stabilkan Harga, Daging Kerbau Impor dari India Dijual Rp 80 Ribu Per Kilo

Rini | Ekonomi | 15-04-2022

Kedatangan daging impor di Terminal Mustika Alam Lestari Tanjung Priok (dok Kompas.com)

PARBOABOA, Jakarta - Menjelang Lebaran kebutuhan masyarakat akan daging sapi akan meningkat drastis. Tingginya permintaan akan daging ini menyebabkan kenaikan harga, sehingga pemerintah akan menyediakan alternatif yang dapat dipilih masyarakat, yaitu daging kerbau yang diimpor dari India.

Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, Perum Bulog berencana akan mengimpor 36.000 ton daging kerbau dari India yang akan tiba secara bertahap di Indonesia.

Pada Kamis (14/4) sebanyak 168 ton daging telah tiba di Terminal Mustika Alam Lestari Tanjung Priok. Ini merupakan kedatangan tahap kedua, setelah tahap pertama tiba pada akhir Maret lalu sebanyak 20.000 ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, daging yang tiba tersebut telah lebih dahulu dikarantina.

"Hari ini datang daging kerbau impor dari India yang kita pilih dan sudah melalui karantina. Hari ini datang ada 6 kontainer yang berisi 28 ton daging kerbau. Ini akan bertahap untuk kebutuhan dalam negeri utamanya saat Ramadan dan Idul Fitri," ungkapnya.

Daging ini dapat dibeli di seluruh retail-retail modren Indonesia, dengan harga jual terjangkau Rp 80 ribu per kilo. Budi berharap jika daging tersebut jangan dijual di atas harga yang telah ditetapkan.

"Kalau daging kerbau ini ke konsumen Rp 80.000/Kg, dari Bulog dijual Rp 70.000/Kg jadi ada selisih Rp 10.000. Jadi ada di ritel-ritel di Indomaret, di Alfamart. Tersedia harganya Rp 80.0000/Kg. Jadi tolong teman-teman kalau ikut ngecheck, jangan sampai menjual lebih dari itu," tutur Budi.

Daging ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran, sehingga Budi mengatakan akan bekerjasama dengan Satgas Pangan agar peredaran daging ini tidak melenceng ke industri.

Editor : -

Tag : #daging kerbau    #bulog    #ekonomi    #impor daging    #daging kerbau india   

BACA JUGA

BERITA TERBARU