PARBOABOA - Pada dasarnya, mengetahui watak seseorang tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan berinteraksi secara teratur, kita dapat memahami karakter mereka.
Karena tiap individu memiliki keunikannya sendiri, tentu ada tantangan tersendiri untuk menggali berbagai karakter yang ada di sekitar.
Hal ini tidak hanya membantu dalam memahami orang lain, tetapi juga meningkatkan kecerdasan emosional dan memperluas perspektif.
Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang lain juga akan lebih mudah.
Mengetahui watak orang lain sebenarnya bukan ilmu membaca pikiran seperti yang ada di film-film.
Selain melalui zodiak, shio atau cara membaca kepribadian, kita juga dapat mengetahui watak atau sifat asli seseorang secara langsung hanya dengan memperhatikan kebiasaannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti, serta tabiat seseorang.
Ada berbagai metode untuk mengetahui sifat dan karakter seseorang, salah satunya dengan memperhatikan kebiasaan mereka.
Mengapa Perlu Mengetahui Watak Seseorang?
Mengamati pola perilaku seseorang dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kepribadian mereka. Misalnya, apakah mereka cenderung memulai hari dengan energi tinggi atau lambat?
Bagaimana cara mereka menanggapi situasi stres atau tantangan? Apakah mereka konsisten dalam rutinitas mereka atau lebih fleksibel?
Pola-pola seperti ini dapat mengindikasikan sifat-sifat seperti ketekunan, fleksibilitas, atau tingkat kemandirian seseorang.
Seorang pakar psikolog, A. Kasandra Putranto, membagikan beberapa cara untuk mengidentifikasi karakter seseorang berdasarkan kebiasaan mereka.
Kasandra menyampaikan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami apa itu kebiasaan atau habit.
Mengacu pada pernyataan Wood (2017), kebiasaan adalah perilaku manusia yang terbentuk dari hasil belajar dan terasosiasi dengan situasi-situasi tertentu.
Kebiasaan yang terbentuk muncul secara otomatis ketika ada sinyal pemicu yang mengingatkan individu terhadap konteks tertentu.
Dirinya juga menjelaskan bahwa kebiasaan tercipta dari proses pembelajaran yang berlangsung bertahun-tahun, mulai dari usia dini, yang secara signifikan membentuk karakter seseorang. Ini termasuk cara mereka menyelesaikan masalah, belajar, bekerja, dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kebiasaan terbentuk dari proses pembelajaran dan berkaitan erat dengan situasi tertentu. Sebuah kebiasaan yang telah terbentuk akan secara otomatis muncul ketika ada pemicu yang mengaktifkannya.
Karena itu, kebiasaan yang sudah tertanam biasanya sulit diubah. Kebiasaan ini mencerminkan karakter seseorang, yang dibentuk oleh pola perilaku yang dipelajari selama bertahun-tahun.
Peran Kebiasaan dalam Mencerminkan Aspek Psikologis
Kebiasaan memainkan peran penting dalam mencerminkan aspek-aspek psikologis seseorang, karena mereka merupakan pola perilaku yang terbentuk dari interaksi kompleks antara faktor-faktor psikologis, lingkungan, dan sosial.
Mengutip buku Menyingkap Rahasia Hidup & Manusia ala Tionghoa oleh Budi Liong (2009), berikut beberapa cara di mana kebiasaan mencerminkan aspek-aspek psikologis seseorang, di antaranya:
Senang Menggerak-gerakan Tangan dan Kaki
Dia begitu antusias dalam menggerak-gerakan tangan dan kakinya, senang berbicara dan terbuka kepada orang-orang di sekitarnya.
Keinginannya untuk cepat berbagi pengetahuan membuatnya sering kali lupa waktu, dan dia tampaknya memiliki keahlian khusus untuk mengetahui rahasia orang lain. Sementara wajahnya yang menarik dan penampilannya yang simpatik menambah daya tariknya.
Berbicara Sambil Menutup Mulut dengan Tangan
Dengan kebiasaannya berbicara sambil menutup mulut dengan tangan, wataknya tampak selalu berubah-ubah. Meskipun sering menunjukkan rasa rendah diri, ia terus berupaya menutupi isi hatinya yang sebenarnya.
Sosok ini memiliki karakter yang licik dan memiliki keahlian khusus dalam menyesuaikan diri saat bergaul dengan orang lain.
Gemar Menepuk Bahu Lawan Bicara
Gemar menepuk bahu lawan bicara, mereka biasanya merupakan individu yang cekatan dan penuh aktivitas. Mereka tidak mampu menyembunyikan kegembiraan dan tidak ahli dalam berpura-pura atau berbohong.
Kesukaan mereka untuk menepuk bahu adalah cara untuk selalu menunjukkan keakraban, sementara sifat toleransinya yang besar menciptakan lingkungan yang ramah.
Mereka memiliki kecenderungan menarik hati orang yang berada dalam posisi yang lebih lemah agar bersedia melibatkan diri dalam pekerjaan yang diharapkan.
Mengusap Dagu
Saat mengusap dagu di hadapan orang lain, tindakan tersebut menggambarkan bahwa orang tersebut sedang dalam kondisi melamun atau tengah berpikir dengan serius.
Hal ini mencerminkan keinginan untuk benar-benar memahami pikiran orang lain atau berusaha aktif untuk memecahkan masalah yang mungkin dihadapi oleh orang tersebut. Gaya ini menunjukkan dedikasi untuk terlibat secara mendalam dalam pemikiran dan situasi orang lain.
Suka Memainkan Rambut
Ketika seseorang suka memainkan rambut, hal tersebut seringkali mencerminkan adanya rasa gelisah atau perasaan yang sulit dikendalikan.
Kebiasaan ini bisa menjadi tanda kegelisahan, yang merupakan gejala umum dari kecemasan, muncul sebagai respons terhadap situasi yang tidak nyaman, menekan, atau menakutkan.
Bagi orang yang melakukan kebiasaan ini, memainkan rambut menjadi cara untuk menenangkan diri dalam menghadapi situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan atau kekhawatiran.
Hubungan Antara Kebiasaan dan Kepribadian
Menurut McCloskey & Johnson (2021), kebiasaan dan kepribadian sama-sama dihasilkan oleh pola perilaku.
Namun, kepribadian menjelaskan perilaku seseorang secara lebih umum, sementara kebiasaan menjelaskan perilaku seseorang yang spesifik, automatis, dan berulang pada situasi-situasi tertentu.
Dengan demikian, kebiasaan spesifik yang dilakukan berulang kali akan secara bertahap menjadi bagian tetap dari kepribadian seseorang.
Ketika membicarakan aspek-aspek psikologis, salah satu hal yang bisa diukur dan diobservasi adalah perilaku dan kebiasaannya.
Oleh karena itu, kebiasaan yang dimiliki seseorang dapat mencerminkan karakter atau kepribadian, dan sebaliknya kepribadian dapat mempengaruhi jenis kebiasaan yang dibentuk oleh seseorang.