PARBOABOA, Jakarta - Destinasi wisata Danau Toba, yang terletak di Sumatra Utara, saat ini menghadapi ancaman dicabutnya status Global Geopark.
Ancaman ini muncul setelah UNESCO memberikan peringatan dengan kartu kuning. Pemberian kartu kuning ini dilakukan karena minimnya tindakan yang dilakukan oleh pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Provinsi Utara.
Jimmy Bernando Panjaitan, Direktur Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), mengungkapkan bahwa pemberian kartu kuning ini merupakan teguran bagi pengelola danau.
Dia berjanji untuk segera mencari sumber daya manusia yang gesit, muda, dan berdomisili di sekitar Danau Toba untuk memaksimalkan pemeliharaan danau tersebut.
Selain itu, akan ada rencana dibangun produk wisata berbasis geotrail dan ekowisata di sana, dengan banyak kegiatan yang akan menjadikan tempat tersebut sebagai titik pusat kegiatan outdoor.
Zumri Sulthony, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatra Utara, juga menganggap pemberian kartu kuning ini sebagai evaluasi bagi pemerintah provinsi, pengelola, dan pemangku kebijakan di kawasan Danau Toba.
Kartu kuning ini diberikan karena masalah seperti kebersihan yang tidak terjaga dan kurangnya pemberdayaan masyarakat sekitar danau.
Pemberian kartu kuning bukan hanya dialami oleh Danau Toba, melainkan juga oleh negara-negara lain yang memiliki status geopark.
Sebelumnya, UNESCO mengumumkan bahwa status Global Geopark UNESCO harus divalidasi ulang setiap empat tahun untuk memastikan kualitas kawasan tersebut.
Apa Itu Global Geopark UNESCO?
Global Geopark adalah program yang diselenggarakan oleh UNESCO dalam upaya untuk melestarikan kekayaan alam dan warisan geologi global.
Program ini bertujuan untuk mempromosikan pendidikan, pelestarian, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan-kawasan khusus yang memiliki nilai geologi, budaya, dan ekologi istimewa.
Saat ini, ada 195 Geopark UNESCO tersebar di 48 negara.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa destinasi wisata telah mendapatkan status geopark dari UNESCO, antara lain Batur, Belitong, Ciletuh-Palabuhanratu, Gunung Sewu, Ijen, Maros Pangkep, Merangin Jambi, Raja Ampat, Rinjani-Lombok, dan Kaldera Toba.
Geopark ini memiliki peran penting dalam pelestarian warisan alam dan budaya serta mendukung pembangunan berkelanjutan dan pendidikan publik tentang nilai-nilai ini.
Editor: Atikah Nurul Ummah