PARBOABOA,
Jakarta – BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) DKI Jakarta menyebut
beberapa kasus di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai kelebihan bayar.
Sebelumnya terkait empat paket proyek pengadaan mobil
pemadam kebakaran di Pemprov DKI Jakarta disebut sebagai kelebihan bayar.
Kini yang terbaru soal pembayaran gaji dan tunjangan
kinerja sejumlah pegawai Pemprov DKI Jakarta yang sudah meninggal dunia dan
pensiun, disebut juga sebagai kelebihan bayar.
Denny Siregar, pegiat media sosial mengaku heran dengan
istilah kelebihan bayar itu. Menurutnya, sejumlah kasus itu seharunya disebut
sebagai potensi korupsi.
“Lebih bayar terus, kenapa kok ngga disebut potensi
korupsi. Ini yang jadi pertanyaan besar. Forum Indonesia Transparansi Anggaran
atau FITRA, juga menanyakan hal yang sama. Kenapa di Jakarta disebut lebih
bayar padahal potensi korupsinya besar. FITRA menduga jangan-jangan ini modus
korupsi yang baru dengan memakai model lebih bayar,” ujar Denny Siregar di kanal
YouTube Cokro TV pada Kamis (12/8).
Pemprov DKI menyebutkan bahwa temuan BPK ini bagian dari
rekomendasi untuk perbaikan administrasi sehingga hal itu bukan bagian dari
dugaan korupsi.
“Ya boleh aja ngeles sih, tapi permasalahan kelemahan
administrasi ini harus diselidiki juga dengan benar. Karena bisa saja kelemahan
administrasi dijadikan peluang untuk dijadikan korupsi seperti yang sudah
terjadi di banyak kasus lainnya,” ungkap Denny Siregar.
Dia mengatakan, yang lucunya adalah ketika Indonesia
Corruption Watch atau ICW yang kerap menyoroti kasus-kasus korupsi di pusat,
tetapi malah diam melihat dugaan korupsi di Pemprov DKI Jakarta.
Dia berharap, apapun temuan lebih bayar oleh BPK atau
pemborosan di DKI Jakarta, harus dijadikan perhatian serius oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi atau KPK.
“Siapa tau kalau model lebih bayar ini adalah modus baru
untuk korupsi,” ucapnya.
“Pegawai di Jakarta sudah mulai mengikuti jejak Gubernurnya ya, dan mewarisi kepandaian jago bermain kata kata. Kita sebagai netizen boleh dong memberikan beliau penghargaan: Anies Baswedan sebagai King of Lebih Bayar,” pungkas Denny Siregar.