PARBOABOA, Jakarta – Denny Siregar kembali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan dibalik demonstrasi 212 dan 411. Pegiat media sosial yang selama ini dianggap sebagai buzzer yang getol membela pemerintah itu, kali ini mengungkap cerita dibalik aksi demo massa pada 2017 lalu yang menyerukan penjarakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Dalam keterangannya dalam acara podcast Deddy Corbuzier yang sudah tayang di platform Youtube pada Selasa siang, 12 Oktober 2021, banyak hal yang yang diungkap Denny Siregar terkait demonstrasi 212 dan 411, salah satunya anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah hingga Rp100 miliar per harinya hanya untuk mencegah kerusuhan dalam aksi tersebut.
Dalam pengakuan Denny, dirinya pernah bertemu Presiden Joko Widodo dan membahas banyak tentang perkembangan politik terkini, salah satunya adalah soal demo yang bertema 212 tersebut.
"Pak Jokowi bilang sendiri, angaran untuk mencegah kerusuhan itu terbuang terbuang sia-sia. Padahal dengan anggaran sebesar itu, ada berapa Puskesmas yang bisa dibangun, Jalan-jalan di pedalaman yang bisa dibuat,” ujarnya, dalam podcast yang dikutip pada Selasa (12/10/2021).
Menurut Denny, lebih baik anggaran antisipasi demo itu digunakan bersama-sama untuk membangun. Dalam penjelasannya, Presiden, kata Denny, bukan membela siapa-siapa, namun Jokowi memaparkan tentang sisi lain dan fakta dibalik aksi demonstrasi besar tersebut.
"Terus bagaimana menanggapi orang yang berpikir, lebih besar. Lebih baik demo itu digunakan untuk membangun," kata Denny sekaligus menjawab host acara itu.
Hal itu disampaikan Denny menanggapi pertanyaan Deddy Corbuzier yang menyinggung soal aksi 212. Youtuber Deddy Corbuzier dikenal sering mengundang tokoh-tokoh dari berbagai kalangan untuk bicara di acara podcast miliknya. Tak jarang Deddy mengundang tokoh yang kontoversial untuk berbicara dengan leluasa di saluran youtubenya yang memiliki 15,9 juta pengikut.
Diketahui, terjadi aksi besar-besaran pada tanggal 21 Februari 2017 yang menuntut Ahok untuk dipenjarakan. Ahok saat itu terlibat kasus penistaan agama dan pada sidang tanggal 9 Mei 2017 rersmi dinyatakan bersalah. Ahok kemudian dipenjara selama 20 bulan di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok hingga pada Januari 2019 silam, Ahok telah bebas.