PARBOABOA, Jakarta – Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 17.35 WIB di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta.
Doni meninggal setelah beberapa waktu berjuang melawan penyakit yang mengharuskannya menjalani perawatan intensif.
Jenazah Doni kemudian diberangkatkan dari Rumah Sakit Siloam Semanggi ke rumah duka pada malam yang sama. Lalu dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata hari ini, Senin (4/12/2023) pukul 11.00 WIB.
Profil dan Perjalanan Karier Doni Monardo
Doni Monardo, pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963 ini, telah menunjukkan peran luar biasa semasa hidupnya.
Dikenal sebagai purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, Doni memiliki latar belakang keluarga yang kuat dalam kehidupan militer.
Dalam perjalanan hidupnya, Doni Monardo menghabiskan masa kecilnya di Aceh. Pindah-pindah tempat tinggal menjadi bagian dari kehidupannya, mengikuti tugas dinas ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad, seorang prajurit yang berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi di Akademi Militer pada tahun 1985, Doni Monardo memulai karir militernya sebagai seorang prajurit.
Perjalanan karirnya mencakup berbagai posisi penting, seperti Komandan Paspampres, Komandan Jenderal Kopassus, Panglima Kodam XVI/Pattimura, dan Panglima Kodam III/Siliwangi.
Prestasinya yang mengesankan tidak hanya dalam bidang militer, tetapi juga di bidang penanganan bencana dan kesehatan.
Sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019, Doni Monardo mengambil peran kunci dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.
Pada Maret 2023, Doni Monardo menerima penghargaan dari Presiden Jokowi sebagai pengakuan atas strategi penanganan COVID-19 yang sukses dengan pendekatan Pentahelix.
Pendekatan ini menekankan kegotong-royongan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, pakar, akademisi, media, dan sektor swasta.
Namun, prestasi Doni Monardo tidak hanya terbatas pada dunia kesehatan. Sebagai pejuang lingkungan, ia secara konsisten mempromosikan penanaman pohon, perlindungan ekosistem, dan membangun kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat.
Doni Monardo juga mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) bidang sumber daya alam dan lingkungan dari IPB University.
Tak hanya itu, pada Juni 2021, Doni Monardo ditunjuk sebagai Komisaris Utama/Independen PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), menunjukkan kontribusi dan keberhasilannya dalam dunia perindustrian.
Sederetan perjuangan di atas tampaknya telah menggerakkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, untuk mengusulkan Doni Monardo sebagai pahlawan nasional.
Jika diizinkan, Doni Monardo akan menjadi pahlawan nasional yang dihormati dengan pita jasa dari negara. Penghormatan dapat pula dilakukan dengan menamai suatu tempat di lingkungan TNI dengan nama almarhum.
Editor: Yohana