PARBOABOA, Jakarta – Menteri BUMN, Erick Tohir dalam sebuah acara virtual webinar menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan upaya pendorongan enterpreneurship bagi warganya termasuk para santri.
Pemerintah mendorong agar pesantren melahirkan enterpreneur andal. Upaya itu dilakukan dengan membangun sinergi antara para pemangku kepentingan (stakeholders) bersama dengan lembaga di bawah naungan Nahdatul Ulama (NU).
"Kolaborasi anta stakeholders bisa diwujudkan dengan membangun kapasitas talenta di lingkungan pesantren NU, baik itu dari sisi manajerial, keuangan, digitalisasi, infrastruktur dan akses pasar agar lulusan pesantren mampu berkarir membangun wirausaha yang unggul," ujar Erick di serangkaian acara webinar bertajuk Membangun Kewirausahaan di Kalangan Nahdliyin, Rabu (8/9/2021).
Kata Thohir, pengembangan kewirausahaan di pondok pesantren memiliki potensi besar dalam membangun ekonomi syariah di Indonesia. Pada triwulan pertama tahun 2021, Indonesia tercatat memiliki 31.385 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,29 juta.
Pengembangan kewirausahaan di lingkungan pesantren akan mendorong tumbuhnya para wirausaha baru, senada dengan yang disampaikan oleh Menteri Koperasi & UMKM Teten Masduki.
Di tahun 2024 nanti, pemerintah mencanangkan target rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,95% dengan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4%.
Namun faktanya saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar 3,47%.
"Persentase ini masih relatif rendah jika dibandingkan Thailand, Malaysia,dan Singapura. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mempersiapkan peningkatan kualitas SDM unggul demi mewujudkan target tersebut," jelas Teten.
Sebagai informasi, webinar mendorong ekonomi pesantren sebagai arus baru ekonomi syariah Indonesia itu diprakarsai oleh NU Circle, Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), Ansor, dan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) berkolaborasi dengan Diplomat Success Challenge (DSC).
Rangkaian acara webinar itu sendiri sudah berlangsung sejak 30 Juli 2021 dan akan berakhir pada September ini.
Edric Chandra selaku Inisiator Program DSC 12 mengatakan acara webinar kewirausahaan di kalangan santri dan santriwati ini akan mampu mendorong minat menjadi pengusaha di lingkungan pesantren.
"Tujuannya agar semakin banyak melahirkan para entrepreneur bbaru dari komunitas berbasis santri dan Nahdliyin yang akan ikut serta membangkitan ekonomi keumatan," jelasnya.