PARBOABOA – Sungai Amazon adalah tempat tinggalnya semua jenis hewan air, mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang sangat berbahaya, hewan besar hingga hewan yang kecil.
Salah satunya adalah ikan candiru. Ikan ini memiliki ukuran yang sangat kecil, tetapi bisa hidup sebagai parasit yang memakan darah ikan lain, bahkan manusia juga bisa menjadi santapan bagi ikan ini.
Ikan candiru menjadi makhluk yang paling ditakuti penduduk setempat, bahkan melebihi ikan piranha. Berikut ini Parboaboa sudah menggumpulkan beberapa fakta ikan candiru yang wajib diketahui. Simak ulasannya berikut ini!
1. Habitat Ikan Candiru
Ikan candiru banyak ditemukan di bagian atas sungai Amazon dan cekungan sungai Orinoco di Amerika Selatan bagian Utara. Habitat ikan ini yaitu di perairan yang dangkal dan banyak lumpur dengan air yang bergerak lambat, dan asam.
2. Ciri Fisik
Ikan candiru memiliki nama ilmiah Vandellia Cirrhosa, digambarkan memiliki ciri fisik seperti ikan lele yang tidak berisik, transparan, dengan panjang sekitar 1 inci. Ikan Candiru memakan darah dan umumnya ditemukan di rongga insang ikan lainnya dan tubuhnya akan berubah warna menjadi merah.
3. Kebiasaan Makan
Candiru adalah parasit yang memakan darah ikan-ikan lainnya. Ketika ikan candiru menemukan inangnya, iakan tersebut akan segera menuju insang lalu memaksa masuk lewat operculum atau menunggu operculum terbuka secara alami.
Setelah melewati operculum, parasit ini akan menempel pada arteri ventral aorta atau dorsal. Duri opercular membantu candiru tetap melekat pada insang inang dan membantu melepaskan darah. Tekanan darah inang kemudian memompa darah langsung ke mulut candiru.
Sekali makan, biasanya candiru membutuhkan waktu 30 hingga 145 detik untuk memakan inangnya. Setelah makan, candiru akan menyelam dan menggali ke dasar sungai.
4. Â Mitos yang Selama Ini Berkembang
Kasus seputar serangan candiru terhadap manusia bukanlah hal yang baru lagi. Menurut catatan American Journal of Surgery pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, cerita yang berkembang kala itu adalah bahwa ikan ini tertarik oleh air seni manusia di dalam air.
Ketika seseorang buang air kecil di air, ikan berenang masuk dan bersarang di uretra individu tanpa disadari. Begitu masuk, ikan candiru menggunakan duri pada tutup insangnya untuk bertahan di tempat yang dikehendaki sehingga menyebabkan korban merasakan kesakitan.
Selama bertahun-tahun, kisah ekstrem tentang ikan candiru telah banyak berkembang. Beberapa di antaranya mengklaim bahwa ikan ini dapat melompat keluar dari air dan berenang ke aliran urine, bertelur di kandung kemih, menggerogoti selaput lendir inangnya hingga menyebabkan kematian, serta hanya dapat diangkat melalui metode bedah.
5. Realitas yang sebenarnya
Terlepas dari semua cerita seputar serangan ikan candiru terhadap uretra manusia, hanya ada sedikit bukti yang dapat dipercaya bahwa ikan candiru pernah menginvasi uretra manusia. Dilansir laman Healthline, laporan yang dibuat oleh seorang ahli urologi Brasil pada 1997 tersebut mengklaim bahwa dirinya telah melepaskan candiru dari uretra seseorang.
Namun, ditemukan inkonsistensi dalam laporan tersebut, seperti ukuran aktual dari ikan yang diekstraksi dan riwayat yang dipaparkan oleh orang yang terkena dampak. Selain itu, sebuah studi pada 2001 yang dipublikasikan dalam Enviromental Biology of Fishes menemukan bahwa candiru kemungkinan sebenarnya tidak tertarik pada urine.
Dalam studi tersebut, ketika peneliti menambahkan bahan kimia dan air seni manusia ke tangki berisi ikan candiru, ikan ini tidak meresponsnya. Dalam literatur ilmiah atau medis sendiri, sebenarnya hanya ada sangat sedikit laporan tentang serangan candiru.
Jika candiru pernah memasuki uretra manusia, itu kemungkinan karena kesalahan. Sebab, ruang yang sempit dan kurangnya oksigen akan membuat ikan hampir tidak mungkin bertahan di dalam uretra.
Nah, itu tadi beberapa fakta ikan candiru yang jarang diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat dalam menambah wawasan!