JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 700 orang yang terdampak gempa 5,4 skala richter (SR) di Kota Jayapura, Papua, Kamis (09/02/2023) harus mengungsi karena rumah tinggalnya rusak.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) ada 50 kepala keluarga (KK) mengungsi di Entrop Kompleks CV Thomas, 50 KK di Bank BTN Kota Jayapura, 200 jiwa di Kristus Raja Dok V dan 400 jiwa di Bhayangkara I.
Abdul melanjutkan, selain pengungsi, Pusdalops BNPB juga mencatat sedikitnya ada lima orang mengalami luka-luka terdampak gempai yang berpusat di 2.60 LS dan 140.66 BT pada ke dalaman 10 kilometer.
"Sebelumnya telah dikabarkan bahwa atas peristiwa gempa tersebut, sebanyak empat warga meninggal dunia," jelasnya.
Abdul merinci, menurut perkembangan pendataan pukul 18.17 WIB, kerugian material meliputi dua rumah rusak sedang, tiga rumah rusak berat, satu ruko cafetaria Cirita roboh dan tenggelam, lalu ada tiga gedung terdampak, RSUD Kota Jayapura rusak, satu masjid serta dua gereja dan satu unit hotel turut terdampak.
Saat ini, jelas Abdul, sebagai upaya penanganan darurat bencana, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Jayapura bersama BPBD Provinsi Papua dan lintas instansi terkait telah mendirikan tenda darurat, menyediakan lokasi pengungsian, dapur umum dan memberikan dukungan dasar bagi para pengungsi.
"Adapun kebutuhan yang mendesak dan dibutuhkan saat ini berupa tenda darurat dan genset untuk listrik," jelasnya.