PARBOABOA, Singapura - Perusahaan penyedia jasa tranportasi online, logistik dan pemesanan makanan asal Singapura, Grab Holdings Limited resmi melakukan pencatan saham (IPO) di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat pada Kamis (2/12).
Sebelum melakukan IPO, Grab telah melakukan merger dengan perusahaan Altimeter yang merupakan perusahaan special purpose acquisition company (SPAC) yang berbasis di AS. Melalui merger tersebut, Grab berhasil mendatangkan keuntungan kotor sebesar 4,5 miliar dolar AS atau Rp 6,5 triliun. Selain itu, merger Grab-Altimeter juga mencetak nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar USD 4 miliar atau setara Rp57,3 triliun.
"Penggabungan bisnis tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Altimeter dalam rapat khusus yang diadakan pada 30 November lalu. Saham Grab diperkirakan mulai diperdagangkan di Nasdaq pada 2 Desember 2021 dengan kode saham GRAB," terang Nasdaq dikutip dari situs resmi, Kamis (2/12).
Ketua Nasdaq untuk Asia Pacific, Bob McCooey, mengatakan pencatatan saham Grab merupakan bagian dari sejarah, karena menjadi pencatatan saham yang terbesar diantara perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
Pendiri Grab Anthony Tan berharap kehadiran perusahaannya di bursa efek AS dapat memberikan perhatian lebih dan mendorong kesempatan berkembang lebih baik lagi. Sebagai perusahaan SuperApp, Grab sendiri kini berkembang menjadi salah satu perusahaan yang menawarkan berbagai layanan di berbagai segmen, mencakup ride-hailing, pesan antar makanan, pembayaran digital, dan lain sebagainya.
Perusahaan yang telah beroperasi sejak 2012 tersebut kini telah beroperasi di 465 kota di 8 negara Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam dengan lebih dari 5 juta mitra driver dan lebih dari 2 juta mitra pedagang (merchant).