PARBOABOA, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengancam akan mengganti seluruh pegawai satu satuan dinas. Ancaman tersebut disampaikan saat melantik pejabat eselon tiga dan empat di rumah dinasnya.
“Saya baru selesai rapat dengan BPK, begitu buruknya pekerjaan kita,” kata Edy, Selasa (22/3/2022).
Edy mengatakan, kinerja buruk Pemprov Sumut dipengaruhi oleh jebloknya kinerja pejabat eselon tiga dan empat. Hal itu akan mempengaruhi buruknya kinerja keuangan dan penggunaan anggaran.
“Persoalan masalah kinerja, ternyata oleh eselon tiga, eselon empat, yang pada akhirnya berpengaruh kepada finansial, merugikan uang negara. Merugikan uang-uang rakyat,” ujar Edy.
Ia juga mengatakan, kinerja aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Sumut sangat lambat. Sehingga menyebabkan anggaran daerah banyak yang harus dikembalikan ke kas negara.
"Kerjanya itu lambat sekali, lambat, dan sampai-sampai ada dana yang harus kita kembalikan," ucapnya.
Menurutnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut yang paling disoroti oleh BPK adalah pengelolaan uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak dilakukan dengan baik.
“Yang pasti jelek sekali kinerja, masalah uang DAK, DAU, BOS, dia buruk sekali. tutur Edy.
Saat ditanya dinas mana yang kinerjanya paling jeblok, Edy menjawab. “Dinas Pendidikan.”
Untuk itu, Edy menegaskan akan menjadikan laporan BPK tersebut sebagai bahan evaluasi. Dia juga mengancam akan mengganti seluruh pejabat eselon khsusnya di Disdik Sumut yang tidak memperbaiki kinerjanya.
“Saya sudah perintahkan, ini segera evaluasi. Kalau perlu, satu dinas kita ganti semua, kalau memang harus,” jelasnya.