PARBOABOA, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi dalam sepekan terakhir.
Dilansir dari akun Twitter resmi @BPPTKG, tercatat jika setidaknya ada 117 kali Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava dengan ketinggian jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya selama pengamatan 30 Juni-6 Juli 2023.
Tak hanya itu, dalam periode yang sama, Gunung Merapi turut meluncurkan awan panas sebanyak 1 kali pada Rabu, 5 Juli 2023 pukul 20.26 WIB dengan jarak luncur 2.700 meter.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan jika selama sepekan terakhir itu, terdengar sebanyak 27 kali suara guguran dari pos Babadan.
Guguran lava itu, lanjut dia, terdengar mulai dari intensitas kecil hingga sedang.
“Guguran lava teramati sebanyak 117 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimal 2.000 m,” ucap Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya dilansir Sabtu (08/7/2023).
“Suara guguran terdengar 27 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Agus menyebut bahwa aktivitas kegempaan cukup tinggi di gunung tersebut.
Dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi mengalami 92 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 543 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.128 kali gempa Guguran (RF), 27 kali gempa Tektonik (TT), 9 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), dan 1 kali gempa Awanpanas Guguran (APG).
Menurutnya, aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi, yakni berupa aktivitas erupsi efusif. Di mana, status aktivitas gunung pun ditingkatkan ke Siaga.
Adapun cuaca di gunung tersebut secara umum cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang dan sore hari berkabut.
Terlihat ada asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal.
Editor: Maesa