PARBOABOA, Jakarta – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta telah 3 kali muntahkan awan panas guguran selama periode 30-31 Maret 2023.
Informasi ini diungkapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun resmi Twitter-nya @BPPTKG yang diperbarui secara berkala.
Adapun awan panas guguran pertama terjadi pada Kamis, (30/03/2023) pukul 15.22 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter dari atas puncak gunung mengarah ke Kali Boyong.
“Terjadi awan panas guguran pada 30 Maret 2023 pukul 15.22 WIB jarak luncur 1000 m ke arah Kali Boyong,” cuit BPPTKG, Kamis.
Kemudian yang kedua terjadi di hari yang sama pukul 18.04 WIB dengan amplitudo maksimum 20 mm. Jarak luncur diperkirakan mencapai 1.000 meter, durasi 1 menit 52 detikke arah Kali Boyong.
“Terjadi awan panas guguran Gunung #Merapi pada 30 Maret 2023 pukul 18.04 WIB, Amax 20 mm, durasi 102 dtk, jarak luncur 1000m ke arah Kali Boyong,” lanjut cuitnya.
Lalu yang ketiga, terjadi pada Jumat, (31/03/2023) pukul 07.45 WIB dengan amplitudo maksimal 50mm.
Jarak luncur awan panas guguran itu mencapai 1.100 meter di atas puncak gunung dengan durasi 2 menit 4 detik ke arah Kali Bebeng di Barat Daya dan Arah Angin ke Timur.
“Terjadi awan panas guguran Gunung #Merapi pada 31 Maret 2023 pukul 07.45 WIB, Amax 50 mm, durasi 120.4 dtk, jarak luncur 1100 m ke arah Kali Bebeng (Barat Daya), Arah Angin Ke Timur,” cuitnya.
Diketahui, Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020 hingga saat ini.
Kemudian, Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubahlava, guguran, dan awan panas guguran.
Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubahlava tengah kawah.
Berdasarkan analisis foto udara tanggal 13 Januari 2023, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.
Jika kedua kubah lava ini longsor secara masif, maka berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.