PARBOABOA – Perceraian merupakan sebuah mimpi buruk bagi semua pasangan. Tidak ada satu pun orang yang ingin hubungan rumah tangganya berakhir berantakan, apalagi jika pasangan tersebut sudah memiliki anak. Tentunya anaklah yang akan menjadi korban dari semua masalah dalam rumah tangga tersebut.
Jika pada akhirnya kedua orang tua harus bercerai atau berpisah, anak tetaplah menjadi tanggung jawab dari kedua orang tuanya. Orang tua tetap berkewajiban untuk membesarkan anak-anak mereka secara bersama-sama. Hal ini disebut juga dengan co parenting. Tujuannya adalah untuk menciptakan situasi yang stabil dan konsisten bagi anak-anak dalam situasi di mana kedua orang tua sudah tidak tinggal bersama lagi.
Ketika orang tua bercerai, anak-anak akan mengalami stres dan kebingungan. Sebagai orang tua, sebaiknya lakukanlah beberapa hal berikut ini untuk memberikan pengertian pada anak.
1. Berikan Pengertian pada Anak Jika Anak Sudah Besar
Bukan hal yang mudah untuk mengatakan pada anak bahwa orang tuanya sudah bercerai dan sudah tidak tinggal bersama lagi. Hal ini sering kali membuat para orang tua berada di posisi dilema untuk memberitahukan pada anak atau tidak.
Memberikan pengertian pada anak tentang perceraian sebaiknya disesuaikan dengan usia dan kematangan emosionalnya. Jika anak sudah berusia dewasa atau sudah cukup matang untuk menerima informasi tersebut, orang tua dapat memberikan pengertian secara jujur dan terbuka tentang situasi tersebut.
Orang tua dapat menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak, tetapi tetap memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang mengapa perceraian terjadi dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Berikutnya orang tua juga membuka kesempatan untuk diskusi dan bertanya kepada anak tentang bagaimana ia merasa tentang situasi tersebut dan memberikan dukungan serta kepercayaan bahwa anak tetap dicintai dan diutamakan oleh kedua orang tuanya.
2. Menjelaskan pada Anak Mengenai Pembagian Waktu
Setelah perceraian tentunya Anda dan pasangan sudah tidak bisa lagi tinggal bersama. Biasanya anak-anak yang masih kecil juga akan jatuh hak asuhnya pada salah satu pihak, sehingga membuat satu pihak orang tua tidak bisa bertemu secara bebas.
Buatlah kesepakatan bersama tentang pembagian waktu untuk bertemu anak. Setidaknya, kesepakatan tersebut akan membuatmu tidak kehilangan waktu untuk terus bersama anak, sehingga Anda dapat melihat tumbuh kembangnya.
3. Jangan Sudutkan Pasangan di Depan Anak
Menyudutkan pasangan di depan anak adalah hal yang sebaiknya dihindari dalam situasi perceraian. Meskipun Anda merasa kecewa, sedih, atau marah terhadap pasangan, sebaiknya tidak menunjukkan emosi tersebut di depan anak. Hal ini dapat membuat anak merasa terganggu dan bingung, serta dapat membawa dampak buruk pada kesehatan emosional dan psikologis anak.
Sebagai orang tua, sebaiknya berbicara dengan baik-baik dan menghindari perdebatan atau argumen yang akan membuat suasana hati menjadi tidak nyaman di hadapan anak. Sudutkan pasangan di depan anak juga dapat memberikan contoh yang buruk tentang bagaimana menyelesaikan masalah atau konflik, sehingga dapat membentuk pola pikir yang tidak sehat pada anak.
Sebaiknya menjaga hubungan yang baik dengan pasangan di depan anak, dan menunjukkan bahwa meskipun tidak tinggal bersama lagi, tetapi kedua orang tua masih peduli dan menghargai satu sama lain. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan stabil pada anak, serta membantu menjaga hubungan yang baik antara orang tua dan anak.
4. Dengarkan dan Hormati Perasaan Anak
Dampak dari perceraian orang tua dapat membuat anak merasa kesepian, sedih, marah atau kecewa. Orang tua harus memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan mereka, serta menghormati perasaan mereka.
5. Berikan Perhatian Penuh pada Anak
Tak mudah bagi anak untuk melewati dan menerima kenyataan bahwa orang tuanya telah bercerai. Sering kali anak akan merasa sedih dan kecewa saat mengetahui bahwa mereka tak lagi memiliki orang tua yang utuh dan harmonis. Dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan perhatian penuh pada anak saat melewati masa-masa sulit tersebut. Masa-masa ini tentunya tak mudah, apalagi saat anak masih cukup kecil untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Melalui kerja sama dan koordinasi yang baik antara kedua orang tua, serta menjaga hubungan yang baik dengan pasangan di depan anak, orang tua dapat membantu anak merasa stabil dan terhubung dengan kedua orang tua dengan baik.
Sebagai orang tua, jangan lupa untuk selalu memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan anak, serta memberikan dukungan dan kasih sayang yang berkelanjutan.