PARBOABOA, Jakarta - Setelah batal menerapkan kenaikan tiket masuk untuk kunjungan ke Candi Borobudur, pemerintah malah memutuskan untuk menaikkan harga tiket kunjungan ke Taman Nasional Komodo yang ada di Nusa Tenggara Timur, mulai 1 Agustus mendatang.
Selain naiknya harga tiket, pemerintah juga memutuskan untuk melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang dapat memasuki Taman Nasional Komodo. Hal ini dilakukan demi menjaga kelestarian ekosistem di taman tersebut.
Langkah ini diambil pihak pengelola setelah mempertimbangkan hasil Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Ekosistem di Taman Nasional Komodo (TNK) yang telah dilakukan tim ahli.
Dimana tim ahli mengatakan jika jumlah wisatawan ideal ke Taman Nasional Komodo adalah 219 ribu hingga 292 ribu orang per tahun.
Sehubungan dengan pembatasan jumlah pengunjung, ke depannya pembelian tiket kunjungan harus dilakukan secara online.
"Pembatasan jumlah pengunjung kurang lebih 200 ribu per tahun dengan sistem manajemen kunjungan yang terintegrasi berbasis reservasi online akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus 2022," ujar Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi TNK Carolina Noge di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (27/6).
Caroline mengungkapkan, menurut hasil kajian yang dilakukan tim ahli, biaya konservasi sebagai kompensasi dari setiap adanya kunjungan ke taman tersebut sebenarnya berada di kisaran Rp2.943.730 hingga Rp5.887.459. Namun pihaknya memutuskan untuk mematok harga tiket sebesar Rp3,75 juta per orang per tahun.
"Maka biaya konservasi, kita masih menghitung komponennya dan akan kami umumkan juga. Tapi biaya yang akan diberlakukan sebesar Rp3.750.000 per orang per tahun, akan dilakukan secara kolektif untuk maksimal kurang lebih empat orang dalam satu biaya konservasi tersebut," jelas Carolina.
Sementara itu, Kepala Kajian Daya Tampung Daya Dukung Taman Nasional Komodo Irman Firmansyah mengatakan, pengunjung yang hanya ingin melihat komodo, sebaiknya tidak berkunjung ke Taman Nasional Komodo, melainkan ke kebun binatang saja.
"Kapasitas maksimal hanya 292.000, ini untuk menjaga kenyamanan Komodo dan juga sebagai perhatian bahwa kita ke Taman Nasional Komodo kita ingin melihat kehidupan liarnya, bukan hanya melihat Komodo, tetapi Kalong, Rusa dan lain-lainnya. Kalau melihat Komodo saja, kita bisa melihat di Kebun Binatang," ucap Irman.
