PARBOABOA, Bali – Pengacara terkenal, Hotman Paris sedang membuka jasa konsultasi hukum gratis bagi warga yang disebut sebagai Hotman 911, terlebih untuk kasus-kasus yang sedang naik di kalangan publik.
Sesi pertama Hotman 911 ini diadakan di Atlas Beach Fest, Canggu, Badung, Bali pada Jumat (02/09).
Mirip dengan acara Kopi Joni, Hotman Paris mengaku jika konsultasi ini diberikan kepada siapa saja terutama kasus yang sedang viral.
"Pada dasarnya mirip acara Kopi Joni. Saya memberikan konsultasi hukum gratis untuk rakyat, terutama kasus yang sedang viral," kata Hotman.
Melihat jasa gratis yang dilakukan Hotman Paris, warga pun berantusias untuk mengadukan masalah-masalah hukum yang tengah mereka alami selama ini.
Warga secara terbuka berkonsultasi dengan tim Hotman tanpa adanya syarat apapun. Di sisi lain, tim Hotman pun langsung melakukan screening terhadap kasus-kasus yang dikonsultasikan oleh warga.
Hotman mengatakan, ia dan timnya akan berpindah-pindah ke seluruh Indonesia guna menyebarkan jasa konsultasi hukum gratis ini. Terutama bagi warga yang membutuhkan bantuan hukum sensitif, ia berharap bahwa mereka dapat datang ke acara konsultasi gratis ini.
"Orang yang butuh bantuan hukum sensitif silakan datang. Seperti kasus pencurian cokelat di Alfamart, karyawan yang harus menanggung, mereka tak berdaya. Wanita yang dipukuli di SPBU," kata Hotman.
Hotman mengaku, dirinya fokus untuk membantu rakyat yang berada di ekonomi kebawah.
"Kami fokus membantu rakyat ekonomi lemah. Kalau orang kaya enggak masuk di sini, yang menyentuh hati Nurani itu, ya rakyat lemah," ucapnya.
Di sisi lain, Hotman mengakui jika niat baiknya ini akan berpotensi untuk kehilangan ratusan miliyar yang semestisanya bisa ia dapatkan dari jasa membela klien di hadapan meja hijau.
"Bukan kehilangan lagi potensi, saya sudah hilang puluhan miliar. Waktu investasi bodong di Jakarta dulu, begitu banyak kasus, banyak warga yang rugi datang ke Kopi Joni," sebut Hotman.
"Tapi, bersamaan juga datang para konglomerat. Karena saya sudah bertemu dengan para korban, saya tidak bisa lagi mewakili si pengusaha ini. Akhirnya, kadang ada yang menjanjikan saya sampai Rp 10 miliar untuk satu perkara," tambahnya.
Meskipun demikain, Hotman Paris menyebut Bali sebagai salah satu tempat pariwisata yang kemungkinan memiliki banyak potensi perkara hukum. Hanya saja, mungkin banyak masyarakat yang tidak kuat membayar pengacara sehingga kasus-kasus tidak bisa naik ke publik.