PARBOABOA - Kata sambung atau konjungsi sangat diperlukan dalam membuat sebuah kalimat. Pengetahuan mengenai kata sambung sudah seharusnya dipahami oleh semua penulis karena merupakan ilmu dasar dalam menulis.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kata sambung ini, sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian konsungsi yang terdapat dalam sebuah kalimat
Pengertian Konjungsi
Konjungsi adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Sebagai kata penghubung, konjungsi memiliki ciri khusus yakni tidak terdapat di akhir kalimat dan tidak selalu diikuti nomina (kata benda).
Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kallimat, dan kata penghubung antarparagraf terletak di awal paragraf.
Fungsi Konjungsi
- Menghubungkan kata dengan kata
- Menghubungkan frasa dengan frasa
- Menghubungkan klausa dengan klausa
- Menghubungkan kalimat dengan kalimat
- Menghubungkan paragraf dengan paragraf
Konjungsi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jenis jenis konjungsi serta konjungsi berdasarkan fungsinya.
Jenis-jenis Konjungsi
Peran konjungsi dalam sebuah kalimat sangatlah penting karena jika kalimat hanya terdiri dari subjek dan predikat tanpa ada tambahan lain, pasti kalimat akan sedikit membingungkan.
Secara umum, jenis konjungsi dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarparagraf. Berikut ini jenis jenis konjungsi beserta penjelasannya.
1. Konjungsi IntraKalimat (Antar Klausa)
Konjungsi intrakalimat adalah jenis konjungis yang menghubungkan antar klausa induk dengan klausa anak. Pada penggunaanya, konjungsi ini terletak di bagian tengah kalimat.
Konjungis intrakalimat terbagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif dan konjungsi korelatif.
Jenis konjungsi intra kalimat digolongkan menjadi tiga, yaitu konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif penjelasan dibawah ini.
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi ini merupakan kata yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sederajat atau setara.
Contoh konjungsi koordinatif:
- Aldi sibuk bermain game, padahal ia harus mengerjakan PR.
- Sarah adalah orang yang periang, sedangkan Adit orangnya pendiam.
- Kakak memasak nasi lalu menyiapkan lauk pauk.
- Ibu sudah tidur, padahal ia belum makan malam.
- Kakak baru saja pulang dari sekolah, kemudian dia pergi lagi untuk bermain
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif merupakan kata sambung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya.
Contoh konjungsi subordinatif:
- Ayah pulang ketika adik sedang sekolah
- Dimas bermain layangan setelah pulang sekolah
- Sarah tidak mau makan, sehingga ia menjadi kurus
- Abdul tidak mau belajar, sehingga iya tidak bisa mengerjakan soal ujian
- Nisa tetap pergi walaupun masih hujan deras
- Dian dan Kevin mampu untuk menyelesaikan proyek Biologi dengan baik
- Baik hari biasa maupun hari libur, Tasya tidak pernah belajar
Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan kata sambung yang menghubungkan dua kata yang setara, baik kata, frasa, klausa ataupun kalimat.
Kata sambung ini hampir mirip dengan konjungsi koordinatif, yang membedakannya kata penghubung pada konjungsi ini terdiri atas beberapa gabungan kata, sedangkan konjungsi koordinatif hanya terdiri dari satu kata saja.
Contoh konjungsi korelatif:
- Jangankan bukit, gunung pun sanggup aku daki.
- Bukan hanya Iga yang bisa bernyanyi, melainkan Regina juga bisa!
- Entah benar entah tidak, aku masih meragukan kata-katanya
- Kita tidak hanya mengikuti diskusi itu, tetapi juga ikut harus aktif mengemukakan pendapat.
- Tidak hanya cuci muka, bahkan kami menyempatkan untuk mandi dan berenang di pemandian air hangat itu sehingga badan kita sehat.
2. Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi antarkalimat adalah jenis kata sambung yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Biasanya konjungsi ini dipakai untuk menunjukan adanya perbedaan arti atau perbedaan makna.
Dalam penggunaannya kata sambung ini diletakkan pada bagian awal kalimat. Namun di beberapa kasus bisa juga yang diletakkan setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru.
Contoh konjungsi antarkalimat:
- Jangan memiliki mental meminta-minta. Sebaliknya, kita harus memiliki mental memberi.
- Ia kini menjadi orang kaya. Sesungguhnya, semua itu karena dia bekerja keras semenjak muda.
- Mereka makan hanya dengan sepotong ikan asin. Bahkan, mereka seringkali makan tanpa lauk.
3. Konjungsi Antar Paragraf
Konjungsi antarparagraf merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi suatu paragraf yang sistematis. Kata hubung yang kerap digunakan di antaranya:
- Terlebih lagi.
- Disamping.
- Oleh karena itu.
- Berdasarkan.
- Jadi.
Contoh konjungsi antarparagraf:
- Michael adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Michael tidak pernah manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.
- Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Rindu yang bisa diselamatkan. Beruntung Michael dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.
- Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong, akan tetapi posisi ayah dan ibu Michael yang terjepit susah untuk dievakuasi
Demikianlah penjelasan mengenai jenis konjungsi dan contoh kalimat konjungsi yang biasa digunakan sehari-hari.