PARBOABOA, Jakarta - Amerika Serikat (AS) bersiap untuk mengirimkan sejumlah rudal canggih RIM-7 Sea Sparrow ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Misil anti pesawat jarak pendek itu bagian dari paket bantuan militer besar terbaru senilai 3,75 miliar dolar AS yang telah dijanjikan oleh Washington untuk Kiev. Diketahui, RIM-7 Sea Sparrow yang dikembangkan pada awal 1960-an, diharapkan akan dipasang ke peluncur Buk era Soviet yang tersisa di inventaris Ukraina.
“Paket itu untuk pertama kalinya akan mencakup rudal anti-udara Sea Sparrow yang dipandu radar, yang dapat diluncurkan dari laut atau darat untuk mencegat pesawat atau rudal jelajah," ujar dua sumber yang mengetahui bantuan senjata AS untuk Ukraina pada, Sabtu (07/01/2023).
"Dalam sedikit inovasi medan perang, militer Ukraina telah berhasil mengubah peluncur Buk era Soviet yang ada untuk menembakkan Sea Sparrow,” terang kedua sumber tersebut.
Berdasar informasi yang didapat dari dua sumber itu, tidak menjelaskan bagaimana Kiev dapat menghasilkan inovasi medan perang ini. Namun mengingat bahwa Ukraina tidak pernah mempunyai rudal RIM-7, memasang amunisi buatan AS ke peluncuran buatan Soviet menunjukkan keterlibatan besar Washington dalam perubahan senjata tersebut.
Setelah, Rudal RIM-7 Sea Sprrow telah berhasil dipasang ke peluncuran anti-pesawat Kub, pendahulu sistem Buk, dalam kolaborasi antara Raytheon dan pabrikan pertahanan Polandia ke WZU Sa.
Perubahan pada peluncur buatan Soviet pertama kali diluncurkan pada awal 2010 an.
Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir terdapat beberapa negara-negara pendukung Keiv telah mengoptimal upaya mereka untuk meningkatkan pertahanan anti pesawat Ukraina, berjuang untuk menghadapi kampanye pengeboman yang meningkat terhadap infastruktur kritis Ukraina yang diluncurkan oleh Moskow setelah ledakan Jembatan Crimea.
Sementara itu, pengiriman paket bantuan senjata baru-baru ini ke Ukraina telah mencakup sistem rudal jarak pendek NASAMS dari AS dan sistem pertahanan udara IRIS-T dari Jerman. Lalu satu baterai sistem rudal Patriot AS, tulang punggung pertahanan anti pesawat NATO, diharapkan akan dikirimkan ke Kiev cepatnya.
Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan pada Kamis (05/01/2023) kemarin Jerman mengikuti Amerikas Serikat (AS) dengan memasok baterai sistem rudal pertahanan udara canggih Patriot ke Ukraina.
Pengumuman itu dibuat dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan AS dan Jerman setelah menerima telepon Presiden Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Washington telah berjanji untuk memberikan satu unit sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina bulan lalu dalam salah satu paket senjata terbesar untuk Kiev hingga saat ini.
Pada Kamis (05/01/2023), pemimpin AS dan Jerman menegaskan niat mereka untuk lebih mendukung kebutuhan mendesak Ukraina untuk kemampuan pertahanan udara di tengah rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang sedang berlangsung.
“Jerman akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam memasok baterai pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina,” tuturnya dalam pernyataan bersama AS dan Jerman pada, Jumat (06/01/2023).
Di sisi lain, AS dan Jerman mengungkapkan mereka juga akan menyediakan Kendaraan Tempur Infateri Bradley dan Kendaraan Tempur Infateri Marder ke Ukraina.
“Presiden Biden dan Kanselir Scholz menyatakan tekad bersama untuk terus memberikan dukungan finansial, kemanusiaan, militer, dan diplomatik yang diperlukan ke Ukraina selama diperlukan,” jelasnya dalam pernyataan bersama kedua pemerintah.
Pejabat AS, Associated Press (AP) memberitahu bahwa pemerintah Bien akan mengumumkan paket senjata besar-besaran senilai 2,85 miliar dolar AS untuk Ukraina pada Jumat (06/01/2023). Hal tersebut akan menjadi penarikan peralatan militer terbesar dari persediaan Pentagon. Selain itu, senjatga baru itu dilaporkan akan mencakup HUMVEES, kendaraan Perlindung Penyergapan Tahan Ranjau bersama dengan rudal dan amunisi lainnya.