PARBOABOA, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, blak-blakan soal faktor krusial yang menyebabkan terjadinya krisis pangan.
Basuki mengungkapkan, di tengah ancaman krisis pangan yang melanda Indonesia, ternyata salah satu yang harus dibenahi adalah menjamin ketersediaan air.
"Presiden bilang ada krisis pangan dan energi. krisis pangan itu salah satunya menjamin ketersediaan dalam produksi lainnya soal daya beli, dan harga. kalau dari kami air ini urusannya untuk availability-nya," kata Basuki, Jumat (8/7/2022).
Menurutnya ketersediaan air penting untuk mendorong produksi pangan, seperti untuk pengembangan tanaman padi, sorgum, jagung hingga kedelai. Selain itu, faktor lainnya adalah tanah, pupuk, hingga benih.
"Air ini hanya 18% (tingkat kepentingannya) tapi menurut studi kalau 18% ini gak ada produksi jadi 0. sentral sekali peran air untuk menjamin ketersediaan pangan, jadi memang air adalah faktor utamanya dalam mempengaruhi produksi pangan sehingga relevan sekali saat ini untuk mengelola air dengan sangat baik" jelasnya.
Ia berharap pada penyelenggaraan World Water Forum 2024 yang akan datang, ada jawaban terhadap permasalahan sumber daya air di Indonesia. Walaupun saat ini Indonesia sudah mempunyai 300 bendungan dan lahan irigasi seluas 7 hektare, namun hal tersebut belum mencukupi untuk petani.
Tidak hanya persoalan ketersediaan air, Basuki juga mengharapkan, acara tersebut memberikan solusi mengenai permasalahan yang menimpa ibu kota negara atau “Jakarta Tenggelam”.
“Untuk settlement Jakarta tenggelam itu secara teknik memang sudah diketahui dan semua orang sudah well informed. Di mana lingkungan Jakarta yang sudah sangat berat untuk dikembangkan. tapi ini juga menjadi salah satu yang akan dibahas nanti," jelasnya.