PARBOABOA, Langkat - Objek wisata Jona Garden di Jalan Sungai Musi, Emplasemen Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah saat libur lebaran.
Wisatawan yang datang tidak hanya dari wilayah Sumatra Utara saja tapi juga dari luar provinsi itu.
Dari Kota Medan, jarak ke objek wisata ini memakan waktu sekitar satu jam.
Pantauan Parboaboa, Sabtu (29/4/2023), wisata Jona Garden dipenuhi dengan sejumlah wahana seperti waterboom, flying fox, ATV, odong-odong, dan lainnya.
Wisata ini juga dilengkapi dengan taman bernuansa khas Bali, yang membuat pengunjung ingin selalu berfoto atau swafoto.
Terdapat juga posko kesehatan, musholla, serta warung makanan dan minuman di sana.
Menurut petugas tiket wisata Jona Garden, Lisa Syafitri, peningkatan kunjungan wisatawan terjadi sejak hari kedua dan ketiga Lebaran.
"Hari ini lumayan ramai, tapi lebih ramainya itu waktu pas lebaran kemarin, hampir seribu pengunjung yang datang. Kalau hari ini kurang lebih 700 orang la," katanya kepada Parboaboa.
Ada yang dari Medan, Siantar, Tebing Tinggi, bahkan luar provinsi pun juga ada yang kesini. Tapi yang paling banyak si dari Kota Medan, jelasnya.
Lisa menambahkan, untuk memasuki wisata Jona Garden ini, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp15 ribu untuk orang dewasa dan untuk anak-anak sebesar Rp10 ribu.
"Dan jika ingin menikmati wahana di dalam wisata, pengunjung harus membayar biaya tambahan. Untuk masuk waterboom dikenakan biaya sebesar Rp15 ribu per orang, masuk watersport dikenakan tarif sebesar Rp20 ribu per orang," tambahnya.
Lanjutnya, untuk menikmati wahana flying fox akan dikenakan biaya sebesar Rp20 ribu per orang, odong-odong Rp5 ribu per orang, dan ATV Rp20 ribu.
"Dan jika ada pengunjung yang mau menginap, di dalam juga ada disediakan villa dan wisma. Tarifnya Rp750 ribu per malam," sebutnya.
Salah seorang wisatawan asal Pematang Siantar, Hendra Tanjung mengatakan, objek wisata Jona Garden cukup bagus.
Namun, ia mengeluhkan tarif yang dikenakan disetiap wahana.
"Baru pertama kali si ke sini, lumayan bagus tempatnya, luas juga. Tapi semuanya serba bayar. Masuk kolam bayar, main wahana bayar, banyak kali la untung orang ini," keluhnya dengan logat Batak.
Editor: Kurnia Ismain