PARBOABOA, Pematang Siantar- Jalan Wandelvad atau jalan bambu runcing kota dikenal sebagai pusat penjahit di Kota Pematang Siantar.
Sejak tahun 1980 lokasi tersebut sudah dipadati penjahit yang menawarkan beragam jasa jahitan. Mulai dari tukang jahit jas, baju kemeja, seragam sampai gorden.
Penjahit yang masih membuka usaha di lokasi tersebut, rata-rata sudah berumur. Seperti penjahit Imsar (70), sudah mendirikan usahanya sejak tahun 1980.
Ia menceritakan sebelum mendirikan usaha jahit sendiri, sempat bekerja di tempat usaha jahit milik orang lain. Imsar mengawali usaha awalnya di lokasi yang kurang strategis. Akibatnya sepi pengunjung.
Namun tak lama, Imsar pindah ke kawasan Jalan Wandelvad. Seiring waktu berjalan usaha jahit Imsar mulai kedatangan banyak pelanggan.
Imsar dikenal sebagai penjahit yang rapi. Makin hari banyak yang berdatangan ke tempat usahanya.
Banyak pesanan Imsar sudah sanggup membeli mesin jahit yang baru, karena mesin lamanya sudah tidak bisa digunakan lagi.
Jatuh bangun dialami Imsar. Seperti saat membuat baju seragam koperasi namun tidak memberikan uang mukanya.
Imsar, karena sudah percaya, terpaksa berhutang dengan janji bagi hasil. Sayangnya sampai seragam selesai namun tak kunjung ditebus.
"Sudah banyak rintangan yang dilewati untuk mempertahankan tempat usaha berjualan. Karena disinilah tempat sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, katanya.
Penjahit lain yang dijumpai redaksi, Ruszaldin (51). Ia sudah memulai usahanya sejak tahun 1991 hingga saat ini.
Awalnya Ruszaldin tidak memiliki keinginan untuk menjadi penjahit, namun lantaran sulit mencari pekerjaan, akhirnya ia memutuskan untuk membuat usaha sendiri.
"Setelah memahami kiat-kiat menjahit, baru ada keberanian untuk memulai usaha sebagai penjahit," imbuhnya.
Untuk bisa bertahan, Ruszaldin mengatakan sudah banyak rintangan yang dilalui.