PARBOABOA, Medan - Kepolisian Resor Pelabuhan Belawan mengungkap penyebab maraknya aksi tawuran di tengah pemukiman warga di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Identifikasi saat ini, dendam menjadi penyebab maraknya angka kriminal antar remaja di kawasan tersebut.
"Kami analisa ada dendam, ada anak-anak keluar dari kampungnya dibacok, dendam," kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Joshua Tampubolon, Jumat (03/02/2023).
Ia mengatakan dendam ini terus membesar sampai berujung aksi pembalasan terhadap remaja dari kampung lainnya, aksi tawuran pun terjadi.
"Dari dendam (membalas) dan mempersiapkan anak panah (untuk tawuran)," kata Joshua.
Atas kondisi ini, pihak kepolisian bersama dengan pemangku kepentingan terus berupaya memediasi kedua belah pihak yang bertikai. Posko cinta damai pun didirikan, tapi tawuran masih terus terjadi.
Untuk meredam situasi ini, kata Joshua, kepolisian menempuh tindakan tegas dan keras dengan memproses hukum pelaku tawuran. Jam malam diberlakukan anak remaja disarankan tidak berkeliaran di atas jam 8 malam.
"Kami sudah sepakat apabila nanti ada tawuran kembali, apabila ada orang yang keluar malam atau tawuran, baik itu di bawah umur atau dewasa kami akan lakukan tindakan tegas kami akan proses hukum," ujar Joshua.
"Apabila dia membawa senjata tajam akan dikenakan undang-undang darurat. Apabila dia melakukan pelemparan atau pengerusakan menggunakan bom molotov kami akan gunakan tindak pidana pembakaran," sambungnya.
Polisi bersama Satpol PP Medan juga akan meningkatkan razia kasih sayang yang menyasar pelajar.
"Kami akan meningkatkan pengawasan dan bersama dengan Satpol PP, kami akan melakukan razia kasih sayang. Kita lihat di dalam tas pelajar apakah ada senjata tajam," pungkasnya.
Editor: RW