PARBOABOA, Jakarta - Menurut hasil pemeriksaan rekaman CCTV rumah dinas Wali Kota Blitar yang sedang didalami oleh Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono menyebut para pelaku perampokan terindikasi menggunakan atribut pegawai pemerintahan, salah satu pelaku terlihat menggunakan topi bergambar mirip lambang Korpri.
Menyikapi bukti rekaman CCTV dari rumah dinas Wali Kota Blitar, Argo Wiyono menduga bahwa perampokan ini sudah direncanakan, para komplotan perampok menggunakan mobil berplat merah (mobil dinas) dan para pelaku terlihat menggunakan beberapa atribut pegawai pemerintahan.
“Melihat dari gerak-gerik para pelaku saya menduga perampokan ini sudah terencana matang, kendaraan yang digunakan oleh pelaku dalam melancarkan aksinya menggunakan plat merah dan banyak yang terlihat menggunakan atribut-atribut pemerintahan,” terang Argo.
“Selain itu saya menduga komplotan perampok ini ingin mengecoh untuk memunculkan asumsi bahwa ada keterlibatan orang dalam,” sambung Argo.
Hingga saat ini motif perampokan dan penganiayaan di rumah dinas Wali Kota Blitar belum diketahui anggota Kanit Polres Blitar masih memburu pala pelaku.
“Kalau soal motif dan dugaan itu kan banyak kemungkinan, kita belum bisa menyimpulkan sebelum para pelaku ditangkap. ini menjadi PR besar kami untuk dapat segera menangkap pelaku dan menuntaskan kasus kejahatan yang tidak biasa ini,’ ujar Argo.
Dikutip dari laman humas Polres Blitar Polda Jawa Timur telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar, yang terdiri dari Laboratorium Forensik (Labor), Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), dan beberapa tim lidik dan penyidik.
Menurut keterangan Argo, ada sejumlah petunjuk yang sedang didalami oleh tim penyidik termasuk menelusuri lokasi keberadaan mobil yang digunakan pelaku dalam aksinya.
Dari hasil rekaman CCTV di depan rumah dinas, mobil yang digunakan pelaku menggunakan plat nomor berwarna merah.
Dari hasil pemeriksaan pihaknya menduga, plat nomor kendaraan yang digunakan komplotan perampok merupakan nomor palsu. Pihaknya sudah melakukan pengecekan kepada dua nomor polisi dari mobil yang digunakan untuk aksi kejahatan.
“Kami sudah melakukan penyidikan atas kendaraan yang dipakai komplotan, diketahui kedua nomor kendaraan komplotan tidak terdeteksi,” ungkap Argo.