PARBOABOA, Jakarta - Baru baru ini, sebuah varian pneumonia misterius atau ‘pneumonia tidak terdiagnosis’ (clusters of undiagnosed pneumonia), dilaporkan muncul di beberapa wilayah China.
Penyakit mirip influenza ini bahkan sempat melonjak di China Utara pada pertengahan Oktober 2023.
Hingga saat ini, China telah melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus Mycoplasma pneumoniae ditemukan pada 40–60% dari kasus yang telah dilaporkan, sementara penyebab sisanya masih terus dicari.
Pemerintah China meyakini bahwa penyakit pernapasan yang menyebar ini disebabkan oleh infeksi bakteri, RSV, influenza, dan virus flu biasa.
Dilansir oleh Mirror News UK pada Jumat (1/12/2023), dampak dari penyakit misterius ini sangat terasa di rumah sakit di Beijing, China.
Rumah sakit, terutama yang menangani pasien anak-anak, dilaporkan kewalahan.
Menurut Mi Feng, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional di China, pihaknya sedang berupaya membuka lebih banyak klinik untuk pasien yang mengalami demam dan mempercepat program vaksinasi.
Tindakan ini diambil menyusul catatan bahwa setidaknya 7.000 pasien dirawat setiap hari dengan keluhan pneumonia.
Apa itu Mycoplasma Pneumoniae?
Mycoplasma pneumoniae adalah jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit dengan merusak lapisan sistem pernapasan, termasuk tenggorokan, paru-paru, dan batang tenggorokan.
Menurut informasi resmi dari Kementerian Kesehatan, bakteri ini dapat menular melalui hidung atau tenggorokan seseorang pada suatu waktu tanpa menimbulkan gejala sakit.
Mycoplasma pneumoniae dikenal memiliki masa inkubasi yang relatif panjang, yang berarti waktu antara paparan dan timbulnya gejala dapat memakan waktu.
Dibandingkan dengan virus penyebab pandemi Covid-19, penyebarannya tidak secepat, dan tingkat fatalitasnya cenderung rendah.
Walaupun infeksi yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae umumnya bersifat ringan, perlu dicatat bahwa komplikasi serius dapat terjadi, sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi ini melibatkan pneumonia parah, serangan asma atau gejala asma baru, pembengkakan otak, anemia hemolitik, dan disfungsi ginjal.
Gejala Mycoplasma Pneumonia
Hingga saat ini, belum ada penjelasan pasti mengenai perbedaan antara pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae dengan pneumonia pada umumnya. Namun, lonjakan kasus infeksi ini tercatat cukup drastis.
Untuk itu, perlu diketahui gejala yang umumnya terkait dengan pneumonia, seperti batuk kering atau berdahak, peningkatan detak jantung, sesak napas, kenaikan suhu tubuh, mudah berkeringat, menggigil kedinginan, hilang nafsu makan, dan nyeri pada dada yang intens saat batuk atau bernapas.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, terutama jika ada indikasi infeksi saluran pernapasan, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang diperlukan.