PARBOABOA, Pematang Siantar – Pemerintah Kota Pematang Siantar sudah menghabiskan Rp20 miliar anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk Stadion Sangnawaluh di Jalan Stadion, Suka Dame. Bahkan Gubernur Sumut berencana mengucurkan uang Rp50 miliar untuk renovasi.
Kenyataan di lapangan, stadion yang sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu kondisinya memprihatinkan. Banyak fasilitas bermaterial besi hilang dicuri, kemudian rumput di lapangan meninggi dan ada kain warga yang dijemur.
Tim Parboaboa melakukan pengamatan langsung ke lokasi Stadion Sangnawaluh, Selasa, (06/12/2022). Bagian luar stadion terlihat kotor dan kumuh. Temboknya sudah menghitam dari warna aslinya putih.
Tiba di depan pintu gerbang masuk stadion, bagian atas terdapat tulisan Stadion Sangnawaluh yang huruf kapitalnya sudah pudar. Cat depan stadion berwarna merah maron, juga sudah memudar.
Bergeser ke kiri dan kanan bangunan ada ruangan yang digunakan sebagai tempat membeli tiket. Isi ruangan itu kini di tempati warga sebagai rumah tinggal. Masuk ke dalam stadion, kiri dan kanan ada tribun. Di depan tribun itu, tumbuh rumput setinggi betis orang dewasa dan terdapat kain jemuran warga yang digantung di tali memanjang.
Lantai di bagian tribun beberapa ada yang hancur dan kotor. Ada banyak sampah bekas plastik dan kertas berserakan. Lebih ke dalam, ada kursi (bench) pemain di sebelah kiri dan kanan. Di sana juga tumbuh subur rumput hingga menjulang tinggi. Kemudian atap seng berwarna coklat beberapa bagian terbuka (tidak ada). Terdapat saluran air (drainase) yang jika penutupnya dipijak, akan bunyi dan goyang-goyang.
Lepas pandangan satu dua meter ke depan dari kursi pemain, rumput meninggi di sepanjang lapangan stadion. Bergeser ke bagian seberang lapangan, ada bangunan tribun besar menghadap gerbang masuk stadion. Di sini material yang digunakan batu dan besi yang beberapa bagian hilang.
Salah satu warga yang tinggal di dekat Stadion Sangnawaluh, Fadli mengatakan, stadion ini sempat direnovasi beberapa tahun yang lalu dengan dibuatkannya toilet stadion, kursi tribun dan fasilitas lainnya.
“Namun setelah direnovasi, ada sekelompok orang yang melalukan aksi pencurian dengan menggergaji kerangka baja yang ada di stadion tersebut, lalu mencuri seng, besi bangku tribun, toilet dan merobohkan jendela serta pintu stadion,” katanya kepada Parboaboa.
Dikatan Fadli, Stadion Sangnawaluh sudah lama tidak digunakan, terakhir pada 2020. “Stadion ini terakhir dipakai beberapa tahun yang lalu untuk permainan sepakbola,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematang Siantar, Kusdianto mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah menyalurkan anggaran senilai Rp50 miliar untuk renovasi Stadion Sangnawaluh Pematang Siantar di 2023.
Setelah direnovasi katanya, stadion akan diambil alih Dinas Pariwisata Kota Pematang Siantar, di mana sebelumnya yang mengelola Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pematang Siantar,
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi datang ke Stadion Sangnawaluh pada 04 Desember 2022 untuk peninjauan. Di sini dia menyebut akan mengucurkan dana renovasi sebesar Rp50 miliar.
Berdasarkan data dari Pemko Pematang Siantar, Stadion Sangnawaluh sudah menggelontorkan anggaran Rp 10 miliar di 2017. Kemudian dikucurkan lagi sebanyak Rp6 miliar pada 2018 dan terakhir pada tahun 2019 sebesar Rp4 miliar, sehingga totalnya Rp20 miliar.
Pemko Pematang Siantar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pematang Siantar pada 2020 tidak mengalokasikan anggaran ke stadion ini karena pengalihan anggaran untuk penanganan COVID-19. Pada 2021, dinas terkait mengajukan proposal ke Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk meminta dana lagi membangun stadion tersebut.