PARBOABOA, Sergai - Puluhan ekor sapi di Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) diduga terjangkit penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD) serta penyakit mulut dan kuku (PMK).
Salah satu peternak sapi bernama Muhammad mengatakan, penyakit tersebut mengakibatkan kondisi kesehatan sapi mereka menurun.
Muhammad mengaku, terdapat banyak benjolan di bagian tubuh ternak sapi miliknya. Bahkan, di bagian bawah kaki ternaknya terdapat luka yang cukup parah yang diduga merupakan ciri-ciri penyakit PMK.
Tak hanya itu, nafsu makan sapi juga berkurang sehingga menyebabkan sapi menjadi malas bergerak dan berat tubuhnya berkurang.
Ia mengatakan, kondisi yang dialami sapi-sapi ini sudah terjadi dalam dua minggu terakhir.
“Sekitar dua puluh ekor sapi yang mengalami penyakit LSD dan seekor diantaranya diduga terjangkit penyakit PMK,” ujarnya, Selasa (7/6/22).
Peternak lainnya, Karyanto mengaku satu ekor sapinya juga terkena penyakit LSD dan mengatakan hal serupa.
“Sudah dua minggu terkena LSD. Tapi tiga hari belakangan ini sudah mulai membaik sapinya. Kemarin awalnya gak mau makan,” jelas Karyanto.
Untuk mencegah agar tak menular ke sapi yang lainnya, dirinya telah memberikan suntikan melalui mantri hewan.
“Sudah disuntik kemarin. Sekali suntik Rp 40 ribu. Ada tiga kali disuntik kemarin,” sebutnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sergai, Andarias Ginting memberikan himbauan kepada peternak untuk mengisolasi ternakannya jika sudah terjangkit penyakit LSD dan PMK.
“Untuk masyarakat atau peternak menyampaikan ke pemerintah desa jika ada sapinya kena penyakit LSD ataupun diduga PMK. Sapi diduga terkena LSD dan PMK, saat ini diisolasi dulu. Terima kasih informasinya, kami akan turun ke sana,” ujar Andarias.