PARBOABOA, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan, melemah seiring kekhawatiran pasar tentang kenaikan suku bunga acuan AS.
Kurs rupiah pada Jumat (10/2/2023) ditutup turun 37 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp 15.134 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.097 per dolar AS.
Analis Bank Woori Rully Nova mengatakan, kekhawatiran kenaikan suku bunga tersebut dipicu oleh adanya kecenderungan kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor panjang dan spekulasi hasil pertemuan bank sentral AS atau The Fed nanti malam terkait penanganan inflasi.
"Kekhawatiran kenaikan suku bunga AS kembali menjadi perhatian pelaku pasar," kata Rully saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pejabat The Fed pada Rabu (8/2/2023), mengisyaratkan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan terjadi untuk mendinginkan inflasi lebih lanjut, meskipun tidak ada yang menyatakan bahwa laporan pekerjaan yang kuat Januari dapat memicu sikap kebijakan moneter yang lebih agresif.
Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengatakan melihat tanda-tanda disinflasi tetapi laporan pekerjaan yang kuat mengguncang investor karena mereka khawatir pembuat kebijakan akan tetap hawkish lebih lama.
Investor melangkah dengan hati-hati menjelang data inflasi AS pekan depan, dengan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan laju kenaikan suku bunga The Fed memukul sentimen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Baht Thailand turun 0,02 persen, yuan China minus 0,17 persen, ringgit Malaysia ambles 0,27 persen, dan won Korea Selatan anjlok 0,36 persen.
Sedangkan penguatan dialami peso Filipina 0,07 persen, dolar Singapura plus 0,08 persen. Rupee India naik 0,15 persen dan yen Jepang meroket 1,09 persen.
Mata uang negara maju juga kompak menguat. Poundsterling Inggris naik 0,02 persen, euro Eropa naik 0,06 persen, franc Swiss plus 0,15 persen, dolar Kanada plus 0,16 persen, dan dolar Australia menguat 0,13 persen.