PARBOABOA, Jakarta - Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.095 per dolar AS pada Rabu (8/2) sore. Mata uang Garuda menguat 52 poin atau 0,35 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.122 per dolar AS.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah pada penutupan perdagangan disebabkan oleh dua hal. Pertama, sentimen dari luar negeri didorong oleh pernyataan Ketua The Fed yang mengindikasikan kebijakan lebih dovish ke depannya.
"Rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS dan sentimen risk on di bursa, menyusul pernyataan dari The Fed Powell yang lebih dovish," ujarnya, Rabu.
Kedua, sentimen dari dalam negeri karena data indeks kepercayaan konsumen Indonesia di atas ekspektasi pasar.
"Penguatan rupiah sendiri juga didukung oleh rilis data indeks kepercayaan konsumen yang naik lebih tinggi dari perkiraan," pungkasnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,19 persen, baht Thailand menguat 0,16 persen, peso Filipina menguat 0,47 persen, won Korea Selatan melemah 0,35 persen, dan yuan China menguat 0,08 persen.
Dolar Singapura menguat 0,07 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,21 persen, poundsterling Inggris menguat 0,38 persen, dan franc Swiss menguat 0,35 persen. Lalu, dolar Australia menguat 0,43 persen, dan dolar Kanada menguat 0,23 persen.