PARBOABOA, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup naik di level Rp15.159 per dolar AS pada Kamis (16/2/2023) sore. Mata uang Garuda menguat 47 poin atau plus 0,31 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.176 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Analis Senior DCFX Lukman Leong mengungkapkan, rupiah menguat di tengah sentimen risk on di pasar dan koreksi pada dolar AS. Selain itu, menurutnya, rupiah juga masih didukung oleh surplus perdagangan yang lebih tinggi dari ekspektasi.
"Perhatian utama investor berada pada rapat gubernur BI yang secara umum disambut positif. Walau mempertahankan tingkat suku bunga, namun dalam pernyataan yang menyertai, BI optimis dalam usaha menurunkan inflasi," tuturnya, Kamis.
Lebih jauh, Lukman menilai BI juga terus menyinggung stabilitas nilai tukar Rupiah dengan mengendalikan imported inflation didukung dengan pengelolaan devisa hasil ekspor.
Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,09 persen, rupee India yang juga naik 0,20 persen dan peso Filipina plus 0,15 persen.
Penguatan juga dialami dolar Singapura naik 0,16 persen dan yen Jepang melesat 0,32 persen. Tampak hanya ringgit Malaysia turun 0,22 persen, dan won Korea Selatan minus 0,18 persen. Sedangkan, Yuan China bergerak stagnan.
Mata uang negara maju juga kompak menguat. Poundsterling Inggris plus 0,12 persen, euro Eropa naik 0,16 persen, franc Swiss naik 0,14 persen, dolar Kanada naik 0,16 persen, dan dolar Australia menguat 0,28 persen.